Senin, 21 Maret 2022

Maret 21, 2022 - No comments

Membaca Himpunan Persinggahan Bersama Agustinus Wibowo dan Mengobrol Tentang Kedalaman Bacaan Bersama Pak Syahrial


Hari ini saya membaca buku Jalan Panjang Untuk Pulang karya Agustinus Wibowo sebanyak 30 halaman. Buku ini merupakan himpunan catatan persinggahan beliau saat mengembara dan berkelana keliling dunia. Berisi potongan kisah-kisah perjalanannya keliling dunia, buku ini hadir menyajikan kisah ringan dan berbobot yang dialaminya. Ada dua judul yang saya baca hari ini dari buku ciamik beliau, Tersekat Antara Garis dan Batas dan Garis Batas di Atas Kertas.

Kajian mengenai Tarekat Antara Garis dan Batas mengkaji seputar banyaknya dilema yang terjadi antara negara-negara di Asia Tengah akibat adanya enklaf di negara-negara mereka. Enklaf adalah potongan sebuah negara yang ada dalam negara lain, lazimnya ia dikungkung oleh perbatasan negara yang lain. Hal ini terjadi pada negara-negara semisal Uzbekistan, Tajikistan dan Kirgiztan. Contohnya adalah ada potongan negara Kirgizstan dalam negara Tajikistan, dalam negara Uzbekistan dalam negara Kirgiztan dan lain sebagainya.

Sedangkan Garis Batas di Atas Kertas mengisahkan peliknya mencari beterbangan bagi orang Indonesia, diakibatkan oleh kekuatan visa yang kita miliki. Visa Belanda dikisahkan merupakan visa yang sangat kuat, bisa digunakan untuk administrasi bepergian ke seluruh dunia dengan fasilitas lengkap dan tanpa melewati administrasi yang rumit. Namun hal ini tidak berlaku untuk Ahmad (sebut saja demikian namanya) seorang Iraq yang sudah lama tinggal di Belanda. Ia mengatakan bahwa kendati ia sudah memiliki tanda kewarganegaraan Belanda namun di mana-mana orang tetap memperlakukanya sebagai orang Iraq, sebagai orang Imigran kelas 2.

Baca detail kisahnya di sini : https://agustinuswibowo.com/14942/isdb-garis-batas-di-atas-kertas/ 

Sore hari ini, alhamdulillah saya bisa membantu teman mengerjakan penelitiannya seputar ungkapan-ungkapan peribahasa dalam Hadis. Kitab al-Amsal fi al-Hadis al-Nabawy karya Abu Syaikh al-Asbihany (w. 369 H) merupakan kitab yang menjadi kajian utamanya. Kitab ini terbagi menjadi dua juz, juz pertama berisi hadis-hadis peribahasa namun secara tersirat, sedangkan juz dua berisi hadis-hadis peribahas dan bersufat tersurat (Dibuktikan dengan kandungan kata Matsalu dalam hadis tersebut). Berkah selalu. 


0 komentar:

Posting Komentar

Back to top