Selasa, 22 Maret 2022

Maret 22, 2022 - No comments

Belajar Banyak dari Azyumardi Azra

Karsa Untuk Bangsa : 66 Tahun Azyumardi Azra, CBE, itulah judul buku yang saya baca pada hari ini. Alhamdulillah, di tengah kekacauan sirkulasi hidup yang saya jalani, saya masih sempat untuk membaca buku-buku berkualitas. Membaca buku berkualitas tak ubahnya melangsungkan sarapan bergizi ke dalam otak. 30 halaman yang saya baca, dari halaman 54 hingga 84. Hal ini merupakan agenda Achieving Daily Goals yang harus saya pertahankan. 

Buku setebal 387 halaman yang diterbitkan oleh Penerbit Kompas ini berisi testimoni beberapa tokoh nasional yang pernah bersinggungan dan berinteraksi dengan Prof Azyumardi Azra, CBE. Ada puluhan tokoh yang menyumbangkan tulisannya dalam buku ini, dan semua terdiri dari berbagai lapisan masyarakat. Di antaranya adalah Syafii Ma'arif, Inayah Wahid, Burhanudin Muhtadi, dan lain sebagainya.

Dalam bagian yang saya baca, saya menemukan banyak sekali informasi berharga mengenai kehidupan pak Azra, baik dari segi kepribadian beliau, segi tokoh agama, segi aktivis, segi organisatoris dan lain-lain. Kedisiplinan yang tinggi serta komitmen yang purna dalam pemanfaatan waktu menjadikan Azra sebagai Raja Midas (meminjam istilah yang dipakai oleh Burhanudin Muhtadi dalam statemennya), yakni sosok pemimpin yang menjadikan segala sesuatu yang disentuhnya menjadi emas.

Azra dikenal sebagai tokoh agama yang mencapai level internasional, karya-karyanya dalam bidang keislaman sangat banyak dan melimpah, baik pada tingkat lokal atau internasional. Hal ini berkat kedisiplinan beliau dalam mewujudkan impiannya. 

Pengalaman Diajar Pak Azra

Alhamdulillah, pada medio 2018-2019 saya diberikan kesempatan untuk belajar kepada beliau perihal ilmu sejarah. Hal ini terjadi saat saya menempuh pendidikan magister di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Saat itu saya tengah menempuh semester 3 di sekolah tersebut. Pak Azra yang saat itu bertindak sebagai kepala team teaching Sejarah Islam mengajar kami. Sikapnya yang disiplin membuat saya yang saat itu sedikit telat masuk beberapa menit ke dalam kelas membuat kami diomelin dan sekelas terkena omelannya, tak lama ada yang datang lebih telat dari kami dan oleh beliau tidak diperkenankan untuk masuk.

Hal yang sama juga dialami oleh seorang penulis dalam buku Karsa Untuk Bangsa. Ia menceritakan perihal kedisiplinan beliau dalam kelas dan soal komitmen bahwa saat mengajar beliau sangat mendambakan suasana kelas yang fokus dan tidak bising. Saat mengajar beliau kerap menyarankan kepada petugas yang memberikan seduhan kopi di kelasnya agar tidak memberikan kopinya saat beliau sedang mengajar, jika bisa kopi diberikan saat beliau belum datang ke dalam kelas. 

Hal lain terjadi saat beliau mengajar di Padang di mana saat beliau mengajar ada hape mahasiswa yang berdering, sontak hal ini membuat seisi kelas dimarahin. Lebih lanjut beliau berkata, "Tolong HP sebelum masuk kelas dikondisikan. Saya saja mematikan HP saya, padahal yang menelpon saya dari seluruh dunia. Nah kalian itu siapa? Kok bisa-bisanya seperti itu. Kampungan!" Sontak semua kecut dan terdiam seribu bahasa.

0 komentar:

Posting Komentar

Back to top