Jumat, 06 Agustus 2021

Agustus 06, 2021 - No comments

Teach Like Finland (Short Summary)




 Sistem Pendidikan Di Finlandia

🔰 Guru Harus S2

🔰 Guru sebagai profesi utama

🔰 Sekolah ditanggung negara

🔰 Jam kerja guru 6 jam sehari. 15 menit tiap jam diadakan istirahat

🔰 Menghargai kebahagiaan di atas pencapaian

🔰 5 alasan kehebatan Finlandia dibanding negara lain menurut pendidik asli Finlandia (xiv - XVII)

🔰 Amerika : Pencapaian sebagai fokus pendidikan, Finlandia : Kebahagiaan sebagai fokus pendidikan. (2:6)

🔰Walker dan Pandangan Amerika-nya terhadap pola istirahat untuk anak 15 menit setiap jam


Istirahat setiap jeda belajar amat penting bagi keberhasilan sistem pendidikan di finlandia (baca Recess: Its Role in Education and Development)

🔰Kiat agar kelas lebih bergerak ala Finlandia (22-24)

🔰Di Finlandia tidak ada PR (hal. 30-31)

🔰Finlandia menganut sistem less is more, hal ini terjadi pada desain rumah atau kelas. Mnejadikan sederhana dan nyaman. (32)

🔰 Di Finlandia ruang kelas dibiarkan kosong tanpa keramaian, tujuannya agar anak fokus belajar (32-37)


🔰Dalam satu minggu hanya ada 24 jam tatap muka saja, jika dikurangi dengan istirahat 15 menit per peljaran, maka hanya akan ada 18 jam saja pelajaran selama seminggu.  (https://www.liikkuvakoulu.fi/english)

🔰Pemerintah Finlandia mengatur peraturan di kelas, seperti jumlah siswa per ruangan, ketersediaan sirkulasi udara yang memadai (38-40)

Begitupun, pencahayaan dan suhu amat berpengaruh bagi perkembangan siswa. Setidaknya itu yang disadari pengelola pendidikan Finlandia. (41)

Bagusnya Walker, setiap fenomena pendidikan di Finlandia, dikuatkan oleh hasil penelitian. 

Finlandia memfasilitasi pengenalan pentingnya energi alam dalam pendidikan mereka. Bagi mereka, pendidikan alam memberikan manfaat yang banyak ; energi sehat terbarukan, peningkatan kefokusan, mengurangi periksakan, meningkatkan kemandirian, dan menghindari anak dari gangguan nature deficit disorder (minimnya persentuhan dengan alam). Hal ini sangat ditekankan, setidaknya menurut du ahli ; Louv (penulis Last Child in The Woods) dan Howard Gardner (pencipta Multiple Intelligences). (41-46)

🔰Kurikulum Finlandia sangat menjaga kedamaian. Suasana sekolah berlangsung begitu damai. Guru dan siswa belajar dengan penuh ketenangan tanpa ada tekanan. 

Dewan Pendidikan Finlandia (tahun 2016) menerapkan basis pendidikan di sana seperti ini, "proses belajar didukung suasana bekerja yang dama dan bersahabat serta suasana hati yang tenang, damai"

Hal ini juga berlaku pada suasana sekolah yang aman dari polusi dan kebisingan. Penelitian

How Noise Pollution Impairs Learning yang ditulis oleh Olga Khazan mendukung hal tsb ; bahwa ada pengaruh baik jika suasana pembelajaran damai, dan sebaliknya (47-54)

🔰 Rasa kepemilikan harus dibangun di sistem pendidikan Finlandia, hal ini tercakup dalam enam hal : Mengenal Siswa, Bermain dengan murid, perayaan hasil pembelajaran, visi bersama guru-murid, menjauhi Perisakan dan berkawan. Masing2 dijabarkan oleh Walker dengan apik. 

🔰 Sietem Pendidikan Finlandia menerapkan sistem Tim Kesejahteraan Siswa (student welfare team). Bentuknya adalah perkumpulan para guru untuk membahas bersama permasalahan siswa bersama pakar atau profesional dari sekolah lain. Gunanya adalah menghilangkan anggapan bahwa seorang guru tidak terkoneksi satu sama lain dan hanya bekerja sendirian. (54-59)

🔰 Upaya mengenal anak : Morning circle, makan siang bareng, kunjungan rumah (59-64)

🔰Bermain Dengan Murid : Hari pertama santuy, kontra Amerika (first day on school). (64-70)

🔰Sietem Pendidikan Finlandia mengapresiasi upaya perayaan hasil pembelajaran siswa. Sang guru, di kelas memasak dan membaca, menyediakan waktu sejenak untuk merayakan hasil karya mereka. Dan Itu sangat memotivasi mereka dalam menciptakan karya yang maksimal. Baca juga reading with meaning (70-74)

🔰Sistem pendidikan Finlandia mengajarkan bahwa antara guru dan murid perlu mengadakan sebuah proyek melalui kesepakatan bersama. Hal ini akan membuat guru dan murid lebih akrab dan memperkuat mereka para murid sebagai tim yang solid. Di Finlandia diwujudkan dengan proyek kelas Kemah Sekolah Tahunan (74-81)

🔰Sistem pendidikan Finlandia sangat tidak menoleransi Perisakan. Oleh karena itu, untuk menangani ini, mereka menerapkan Kiva (singkatan dari yang berarti melawan Perisakan). Kiva adalah upaya pemfasilitasan sekolah atas dua pihak yang terlibat Perisakan untuk diadakan negosiasi di antara keduanya, untuk ditemukan solusinya. (81-85)

🔰Berkawan - Sistem Finlandia menerapkan ajaran bahwa santri senior harus berkawan dengan santri junior, kelas 6 berkawan dengan kelas 1, dst. (85-87)

🔰 Siswa pendidikan Finlandia mandiri, pulang sekolah sendiri. Hal ini juga berlaku dalam hampir setiap lini kehidupan mereka (89-91)

🔰Kemandirian di Finlandia dipupuk dengan cara, salah satunya, memberikan kebebasan pada anak dalam menyelesaikan tugas mereka. Membuat Kue di Kantin, Minggu Belajar Mandiri, Bereksperimen Aplikasi dll, adalah hasil pemberian kepercayaan kita rhdp mereka (91-96

🔰Bahwa persaingan antar siswa adalah hal yang diwanti2 di Finlandia (95)

🔰Dalam mengajar kerap diadakan penawaran kesepakatan antara guru dan siswa (102-106)

🔰Sistem pendidikan Finlandia memberikan ruang bagi Guru untuk mendiskusikan rencana pembelajaran dengan siswanya (106-112)

🔰Di Finlandia, siswa tingkat tertentu diberikan program saya dan kota saya. Program itu berisi penugasan mereka untuk mengurus sebuah replika kota, dimana mereka menata kota tersebut dan berperan didalamnya. Semua itu oleh mereka dijalankan secara profesional dan bertanggung jawab, hal ini bisa lihat misalnya ketika kita berkunjung ke ke ICM. (112-119)

🔰"anakmu bukan anakmu" (pak Azra, terhadap pendidikan anaknya)

🔰Guru, di Finlandia, mendapatkan status soal yang tinggi. Hal ini karena, salah satunya, cara yang diraihnya juga tinggi. Guru di sana disyaratkan S2 jurusan pendidikan dengan sistem yang ketat

🔰 Di Finlandia ada PR (123)

🔰 Sietem pendidikan Finlandia sadar bahwa dengan memberikan kebebasan serta kepercayaan kepada siswa didik (bahwa ia mampu menyelesaikan tugas2nya), itu akan meningkatkan kemandirian, tanggung jawab serta percaya diri dalam diri siswa. Hal ini berdampak dalam hal evaluasi, setiap anak disuruh untuk mengevaluasi diri sendiri, dan dicarikan solusinya juga  (121-123). 

Walker mencontohkan dengan anaknya, Misael 4 thn, saat ia baru mengenal cara menaikturunkan kaca mobil. Diberikan padanya kebebasan dan kepercayaan akan menimbulkan sisi positif dalam diri sang anak.

🔰 Studi : Kemandirian siswa Finlandia menyebabkan mereka unggul dibanding negara2 lain. (127)

Konsep penguasaan pembelajaran dalam pendidikan Finlandia : ajarkan hal2 mendasar, gunakan teknologi, berikan pendampingan, buktikan pembelajaran dan diskusikan nilai (128)

🔰 Pembelajaran kelas akan lancar jika memadukan 3 hal : kurikulum, ambisi, dan minat siswa. Ambisi yang besar tanpa mengindahkan minat siswa dan pakem kurikulum akan menyebabkan perencanaan tidak berjalan lancar (134)

🔰Menggunakan teknologi adalah unsur penting berlangsungnya proses pembelajaran. Tapi jangan sampai over (144)

🔰Pembelajaran menggunakan musik bermanfaat untuk efektivitas pembelajaran (148)

🔰Orang yang bekerja adalah orang yang belajar (learning by doing, 150)

🔰 Pembuktian hasil pembelajaran itu perlu. Di Finlandia, guru kerap berdiskusi dengan siswa perihal nilai rapor. Hal ini sebagai langkah refleksi sang siswa. Di sana, peringkat kelas tidak terlalu dibangga2kan sehingga menghilangkan potensi kebahagiaan mereka dalam belajar. (165)

🔰Resep menuju hidup yang bahagia dan penuh pada akhirnya menjauhkan seseorang yang berorientasi pada kelangkaan, dan mengarahkan semakin dekat pada abundance orientation" Raj Raghunatan.

🔰Abundance orientation adalah teori kelimpahan, di mana orang hebat bisa tumbuh bersama berkolaborasi. Lawannya adalah scarity orientation, teori di mana kehebatan seseorang berarti menyebabkan kekalahan bagi orang lain', hal ini bersifat kompetitif. yang pertama terjadi di Finlandia dan yang kedua terjadi di Amerika (167-170)

Untuk mewujudkan hal ini, pola pikir (orientasi diri) yang sehat dalam diri pendidik di Finlandia, dibutuhkan 6 hal : mencari flow, berkulit lebih tebal, kolaborasi lewat kopi, menyambut para ahli, berlibur dan jangan lupa bahagia.

🔰 Alih2 mencari superioritas, di Finlandia para guru diajak untuk mencari flow. Flow adalah, "sepenuhnya terlibat dalam sebuah aktivitas yang memang menyenangkan. Ego seketika runtuh. Waktu terasa berjalan cepat. Setiap tindakan, pergerakan dan pemikiran baru' mengalir begitu saja, tanpa dapat dielakkan, seperti orang yangng sedang bermain jazz. Keseluruhan diri anda dilibatkan dan Anda sedang menggunakan keterampilan Anda sepenuhnya."

Hal ini penting untuk dilaksanakan harian. (170-173)

🔰 Dalam tradisi pendidikan di Finlandia diajarkan bahwa seorang guru harus berkulit tebal : keyakinan memiliki otoritas keahlian dalam mengurus sekolah. Hal ini erat kaitannya dengan komunikasi bersama orangtua yang kadang gemar mengintervensi sekolah. Berkulit tebal membantu menjaga kebahagiaan anda di kelas (173-179).

🔰 Sistem Pendidikan di Finlandia menerapkan pola pikir kolaborasi antar guru. Satu guru direkankan dengan satu atau beberapa guru lain untuk bertukar solusi dan bersama membantu mengatasi permasalahan pembelajaran. Hal ini bukan hanya terjadi di beberapa kasus saja, melainkan semacam menjadi kebutuhan di antara mereka. Bahkan, hal tersebut rutin masuk ke dalam pembahasan-pembahasan santai seperti di warung kopi dan jeda istirahat (178-182)

Sistem Pendidikan di Finlandia sangat terbuka perihal penyambutan ahli ke dalam kelas. Dalam kelas yang kita ampu, wajar jika kita mendatangkan ahli atau sejawat yang pakar dalam suatu bidang untuk menjelaskan materi tertentu. Hal ini mendukung teori Abundance Oriented, teori yang meniscayakan kelimpahan pakar untuk dikolaborasikan. Hal ini jga mengajarkan kepada siswa bahwa kita sebagai guru juga masih senantiasa belajar kepada ahli lain (182-185)

Berliburlah adalah asas penting bagi sang guru untuk mengisi ulang tenaga semangat pembelajaran. Di Finlandia, jika libur musim panas tiba, sang guru juga full berlibur tanpa memperhatikan tugas2 sekolah. Hal ini bernilai positif, sebagaimana temuan Harvard(185-189)

Jangan lupa Bahagia! Adalah pola pikir dasar Pendidikan di Finlandia. Masalah-masalah dan gangguan yang terjadi di dalam kelas kiranya tidak menomorduakan inti dari semua ini, yakni kebahagiaan! (189-190) Selesai di Satgas Yayasan, Rabu 04 Agustus 2021.

Sumber : 

✅https://youtu.be/7xCe2m0kiSg

✅ Teach Like Finland (Mengajar Seperti Finlandia), Timothy D Walker



Sistem Pendidikan Finlandia : Catatan dan Pengalaman Seorang Ibu

Ratih D Adiputri

📌Motto pendidikan di Finlandia adalah : "pembelajar seumur hidup". Filosofi ini mengandaikan bahwa seseorang harus menjadi pembelajar baik formal ataupun informal, hal ini kemudian mempengaruhi kebijakan pemerintah dalam memfasilitasi warganya. 

Contoh yang paling kentara adalah ketersediaan fasilitas perpustakaan dengan pelayanan yang sangat bagus kepada masyarakat. Prinsip pembelajaran seumur hidup juga berdampak pada keharusan sertifikasi pengetahuan pada segala profesi yang ada di Finlandia, misalnya untuk menjadi sopir dia harus sekolah sopir, untuk menjadi guru dia harus benar dan serius untuk kuliah di jurusan keguruan dan lain sebagainya (1-16)

📌Daftar sekolah di Finlandia mencakup 4 jenjang, terdiri dari yang wajib dan Sunnah. Rinciannya adalah : 

📌Sistem pendidikan Finlandia sangat menjamin efektivitas pembelajaran bagi setiap warganya. Dimulai dari sekolah gratis, buku-buku gratis, dan segala pelayanan yang berkaitan dengan pendidikan di mana mereka mampu menghadirkan nya secara maksimal untuk seluruh siswa. 

📌Dalam pola pikir pendidikan Finlandia, siswa merupakan prioritas, sehingga apapun yang diinginkan oleh siswa, jika hal tersebut memiliki dampak positif terhadap pendidikan mereka, negara akan melayaninya. (16-36)

📌Menjadi guru di Finlandia merupakan hal yang sangat terhormat, baik secara pendapatan maupun status sosial. Namun hal tersebut juga didapat dengan usaha yang keras. Seseorang yang ingin menjadi guru di sana disyaratkan untuk sekolah sampai jenjang strata 2 dan mengambil ilmu pedagogi. Bahkan untuk kelas TK sekalipun. 

Gaji yang ditawarkan untuk guru hingga 4000 dolar perbulan

Rasio pengajaran di Finlandia adalah satu guru mengajar 16 siswa (untuk kelas 1-6), atau dua puluh siswa (kelas 7-9). (36-39)

📌Lihat Kutipan dasar perumusan UU pendidikan Finlandia di halaman 44

📌Anggaran negara besar untuk pendidikan (45-46)

📌Tes nasional tidak ada, hanya ada di akhir kelas SD saja (kelas 9)

📌Sistem pendidikan di Finlandia mengandaikan sebuah aturan yang tidak melakukan membandingkan antara kemampuan 1 siswa dengan siswa yang lain. 

Dalam hari evaluasi siswa, sang guru mengajak siswa langsung berdialog dan disuruh untuk mengevaluasi diri sendiri, hal tersebut juga disaksikan orang tua. (51-55)

📌Sistem pendidikan di Finlandia menganggap pendapat siswa itu sangat penting. Dalam kelas, bahkan sejak tingkat TK, pendapat siswa didengar baik dari segi aspirasi ataupun usulannya, sehingga tercipta lingkungan pendidikan yang demokratis dan dijalani dengan sepenuh hati. 

Hal ini tidak lain karena siswa, dalam tradisi pendidikan di Finlandia, menjadi sumber utama perhatian pendidikan. (55-58)

📌 Di Finlandia, diajarkan pendidikan berbahasa Finlandia dan bahasa2 lain secara proposional. Sehingga sisswa dan penduduk sana mampu melek terhadap bahasa2 dunia. (58-62)

📌Masyarakat Finlandia mempercayai bahwa tidak ada cuaca yang buruk, yang ada adalah cara kita yang benar memakai pakaian, sesuai dengan cuaca saat itu. 

Dari sana kemudian mereka mentradisikan seorang siswa harus keluar sekolah untuk menikmati segarnya udara, dan ini juga dipraktikkan di semua lapisan masyarakat di sana, tentu dengan persiapan mereka terkait pakaian yang cocok dengan cuaca tersebut (62-65)

📌Kunci sukses pendidikan di Finlandia adalah keunggulan dan pemerataan pendidikan bagi semua warga nya (education excellence and equality). 

Dijelaskan juga soal Pisa secara detail (66-76)

📌Di Finlandia, setiap warga yang terdaftar sebagai penduduk disana wajib mendapat hak pendidikan. Bahkan, sejak dalam kandungan sang anak sudah mendapatkan bantuan dari negara berupa kebolehan cuti selama setahun dan tetap mendapatkan gaji, setelah itu juga ada sekolah untuk anak usia dini dengan harga yang sangat murah dan yang terakhir sang anak dimasukkan ke dalam TK yang mana biayanya sudah ditanggung oleh pemerintah . (76-86)

Di Finlandia, anak yang menjalankan pendidikan usia dini ditekankan pada aspek belajar sambil bermain dan berinteraksi dengan sosial. Hal ini mengandaikan sebuah sistem dimana anak-anak terkesan hanya bermain-main baik bersama teman ataupun dengan masyarakat sosial, padahal al-adha lam seluruh kegiatan mereka ada aturan dan kaidah pendidikan yang sedang diterapkan. Hal ini mengingat bahwa masa-masa mereka adalah masa-masa penggabungan antara pendidikan dengan permainan. (87-92)

Pendidikan dasar di Finlandia khususnya pada kelas 1 dan 2, berisi pengenalan untuk membaca. Guru di Finlandia itu di daulat sebagai guru yang mendampinginya dari kelas 1 sampai kelas 6 hal ini bertujuan agar sang guru mengenal dengan benar watak anak didiknya sehingga hal tersebut berdampak pada kemampuan sang guru mendeteksi bakat sang anak, mengetahui permasalahan anak bahkan mencegah bullying yang terjadi pada anak tersebut. ,(92-100)

Di Finlandia, memasuki kelas 3-6 baru dikatakan pendidikan sesungguhnya. Pada momen ini siswa baru mendapatkan porsi pendidikan yang serius, ditandai dengan lahirnya mata pelajaran yang beragam yang menuntut keseriusan, pada masa ini para guru juga tidak bisa merangkap menjadi guru berbagai bidang, melainkan mulai ada spesifikasi pengajaran.

Budaya gotong royong sangat membudaya di kalangan siswa finlandia. Contohnya adalah saat ingin mengadakan pesta atau jalan2 kelas, mereka bergotong royong untuk penggalangan dana.

Keterbukaan sangat membudaya di Finlandia. Kesalingpercayaan di lingkungan masyarakat Finlandia membuat sirkulasi kehidupan berjalan harmonis dan indah

Di Finlandia, santri tidak dinilai hanya dari rangking dan nilai ujian saja akan tetapi dinilai dari perkembangan harian. Yang dinilai pun sangat banyak aspeknya. Di Finlandia, seorang anak tidak dituntut untuk menjadi ahli dalam segala mata pelajaran, berbeda halnya dengan Indonesia untuk mencapai peringkat yang tinggi dia harus menguasai berbagai bidang. (110)

Pendidikan Finlandia, khususnya di masa peralihan kelas 6 ke 7, siswa tidak disibukkan dengan ujian nasional. Hal tersebut karena mereka memang tidak menerapkan standar ujian nasional untuk kelulusan.

Indonesia tidak bisa meniru Finlandia, salah satunya lantaran ekonomi. Di Indonesia, siswa masih banyak yang kekurangan makan, belum lagi ditambah budaya rangking dan kompetisi yang masih mengakar, kemudian ketakutan menyampaikan ekspresi yang masih menjangkiti siswa, dan lain sebagainya. (110-113

📌Di Finlandia, seorang siswa ketika memasuki kelas 7-9 itu sudah dianggap dewasa. Pendapatnya dipertimbangkan bagi pihak sekolah bahkan dalam hal menerima informasi ia disamakan dengan orang tua. 

Pendidikan di Finlandia sangat visioner. Sejak kelas 5 berlanjut hingga kelas 9 siswa diajarkan untuk bagaimana mengurus rumah tangga, belajar kemandirian, bahkan magang di tempat pekerjaan. Selain itu, mata pelajaran yang bisa di negosiasi sesuai dengan tujuan perkuliahan menjadikan pendidikan di Finlandia sangat efektif dan berkelanjutan. (113-123)

Di Finlandia, siswa kelas 7-9 diberikan kesempatan untuk magang sesuai dengan minatnya, hal ini bertujuan sebagai persiapan mereka menuju tempat kerja nanti. Tempat magang benar-benar dipilih oleh siswa sendiri sesuai dengan minatnya. 

Ratih membandingkan pendidikan Indonesia dengan Finlandia khususnya dalam jangka waktu istirahat dan dari sana ditemukan bahwa di Indonesia jam belajarnya terlalu banyak dan sangat minim istirahat sehingga berdampak negatif kepada siswa didik. 

Siswa kelas 7-9 mulai diajak untuk berkunjung ke sekolah menengah yang akan ditempuh pasca belajar di sekolah dasar kelas 9 (123-133)

Perayaan kelulusan Sekolah dasar dilaksanakan pada akhir kelas 9, dan itu sifatnya seperti pesta akhir tahun atau pembagian rapor. 

Di masa sekolah menengah ada kelas olahraga dan musik yang cukup bergengsi dan bahkan kompetitif dalam minatnya masing-masing.(133-143)

Dalam sistem pendidikan Finlandia, khususnya dalam sekolah menengah, terdapat sekolah umum dan sekolah kejurusan, kedua-duanya sebanding dan setara. Kelas yang dihadirkan ketika level menengah ini sangat beragam, bukan hanya itu bahkan menerapkan praktik lanjutan dalam kehidupan mereka misalnya ada bagian pertanian ada bagian perkudaan ada bagian pengelolaan hutan dan lain sebagainya. 

Di akhir mereka ada ujian matrikulasi, semacam Ujian Nasional begitu. Hal ini dengan pertimbangan karena siswa yang sudah ada pada level menengah dianggap siap menghadapi tekanan ujian. (143-153)

Di Finlandia, jika siswa yang merasa salah masuk sekolah kejuruan, masih ada pengampunan dan boleh pindah untuk melanjutkan di SMA. (153-163)

📌Semesta akhir untuk siswa kelas 3 SMA yang begitu meriah. Perayaan tersebut berupa pemakaian kostum lucu di sekolah, parodi mengganggu junior, sampai arahkan menggunakan truk keliling kota sambil membagikan permen,  hal ini dilakukan sebagai perayaan mereka atas selesainya masa sekolah. 

Siswa Finlandia yang akan melanjutkan ke perkuliahan akan diberikan tunjangan 400 dolar per bulan dari pihak kampus selain itu juga banyak fasilitas-fasilitas lain yang didapat seperti penerapan harga diskon bagi cafe tertentu, untuk transportasi dan lain sebagainya (163-173)

Di Finlandia, level tingkat doctor hanya diambil bagi orang yang memang terjun menjadi dosen di perguruan tinggi. Doctor, jika digunakan untuk pekerjaan lain, dianggap tidak efektif karena dikhawatirkan menuntut bayaran yang tinggi bagi lembaga terkait. Bahkan ada yang mengeluh karena titel doktor nya tidak berguna, lantaran ia kalah bersaing dengan tingkat master di seleksi masuk suatu lembaga. 

Di Finlandia, mahasiswa semester 1 dimungkinkan untuk mengambil mata kuliah non jurusan. Hal ini dikarenakan untuk menopang pemahaman siswa wa yang mungkin membutuhkan akses kepada ilmu-ilmu lain di luar jurusan yang diambil.

Sejak 2017, pendidikan tingkat master dan doktor di Finlandia bagi mahasiswa asing itu tidak lagi gratis. Konsekuensinya adalah mahasiswa dituntut untuk mencari dana beasiswa di negara tersebut. (173-183)

Ratih, penulis buku, merupakan orang Indonesia yang mendapatkan beasiswa doktoral di Finlandia. Dia mendapatkan beasiswa tersebut atas bantuan profesor pembimbing nya. Beasiswa yang didapat pun sangat membantunya dalam menyelesaikan doktoral, mulai dari bantuan penuh biaya pendidikan pemberian fasilitas yang mengagumkan dan pelayanan yang begitu baik yang diterima di Finlandia. 

Dalam tradisi Finlandia, mahasiswa yang akan melaksanakan sidang doktoral akan dipertemukan dengan penguji dan pembimbing dalam suatu waktu sebelum ujian dimulai tepatnya pada malam sebelum ujian. Acara yang didanai oleh pemerintahan ini ditujukan agar pihak mahasiswa dan penguji saling mengenal. 

Dalam tradisi Finlandia, mahasiswa yang tuntas menyelesaikan doktoralnya dituntut untuk melaksanakan acara tasyakuran bersama pembimbing, penguji dan rekan terdekatnya.

Selain universitas di Finlandia ada yang namanya politeknik. Politeknik adalah kelanjutan dari sekolah menengah kejurusan, dimana ia merupakan pendidikan tingkat tinggi yang lebih menekankan kepada pencetakan pekerja yang berkualitas jadi kurikulumnya diracik untuk belajar sambil berpraktik (183-193)

Saat di politeknik, seseorang bisa melanjutkan pendidikan sampai ke tingkat magister. 

Pendidikan, bagaimanapun, adalah upaya untuk mencetak tenaga kerja yang terampil dan berkualitas di lingkungan pekerjaan, hal itulah yang diyakini sistem Finlandia. 

Selain itu, dalam sistem Finlandia, yang menganut sistem negara kesejahteraan (welfare state), setiap jenis pekerjaan sangat dihargai. Dan diberikan hak nya, bahkan orang yang berstatus sebagai pembantu rumah tangga pun berhak untuk menikmati liburan ke luar negeri hal ini karena pekerjaan menjadi pembantu itu sama saja dengan pekerjaan pekerjaan yang lain. 

Bagi orang yang tidak bekerja atau yang belum menemukan pekerjaan, negara hadir untuk memberikan insentif bantuan. Selain itu, negara juga memberikan fasilitas untuk pelatihan pelatihan bagi mereka yang belum menemukan pekerjaan serta memperhatikan kesejahteraannya. (193-203)

Di Finlandia, pembukaan jurusan tergantung pada kebutuhan dunia kerja. Suatu contoh adalah suatu ketika ada masiswa yang mengambil jurusan publikasi digital, dikarenakan kebutuhan dunia kerja yang mengakomodir lulusan dari jurusan tersebut sudah penuh, pemerintah menutup jurusan studi tersebut. 

Di Finlandia, siswa berkebutuhan khusus sangat diperhatikan bahkan guru-gurunya pun sangat berpengalaman, dibuktikan dari keharusan menjalankan strata dua dan tambahan pendidikan spesialisasi. 

Dalam sistem pendidikan Finlandia, ada juga pendidikan orang dewasa. Hal ini diperuntukkan bagi orang tua yang mungkin luput untuk belajar, dia hanya sampai sekolah dasar, tapi ingin menyetarakan dirinya dengan lulusan sekolah menengah. Hal ini juga dihapuskan untuk para imigran di Finlandia mungkin membutuhkan penyetaraan pembelajaran dan juga di khusus kan untuk guru ahli dalam suatu bidang namun ingin mengajar di bidang yang lain ia juga harus melakukan pendidikan orang dewasa (203-213)

📌Banyak hal yang bisa kita pelajari dari sistem pendidikan di Finlandia, salah satunya adalah bahwa mereka menerapkan prinsip kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas berlaku untuk seluruh penduduknya dengan maksimal dan optimal. Hal ini mungkin berlaku di negara-negara lain tapi tidak semaksimal Finlandia. 

Penulis membandingkan kurikulum pendidikan barat dengan Finlandia, dimana yang sangat kentara adalah bahwa sistem pendidikan barat masih mengunggulkan sistem rangking atau numerisasi. Hal ini sangat tidak baik karena menafikan kecerdasan satu anak dibanding anak yang lain.

Sistem pendidikan di Finlandia mensyaratkan pendidikan yang berkualitas hal ini dibuktikan dengan persyaratan magister bagi guru yang akan mengajar bahkan pada level setingkat TK pun. 

Pendidikan di Finlandia menerapkan sistem kepercayaan yang tinggi antara siswa dengan guru nya, siswa diberikan perhatian dan diberikan kepercayaan dan guru membimbing untuk mengarahkan kepada hal yang lebih baik. banyak prinsip-prinsip lain yang diterapkan di sistem Finlandia yang bisa kita jumpai dalam buku ini, yang semoga bisa kita terapkan dalam sistem pendidikan kita di Indonesia. (215-225)

Salah satu kelemahan sistem pendidikan di Finlandia adalah, dalam beberapa kasus, adalah hilangnya nilai kompetisi. Pendidikan yang dijamin oleh pemerintah yang akan kesenangan bagi siswanya, tanpa ada susah payah, menghilangkan budaya kompetisi di antara mereka. Hal ini kemudian berdampak pada beberapa atlet Finlandia yang ketika kalah dalam suatu perlombaan kematian menyerah dan tidak terbiasa dengan budaya tekanan kompetisi. 

Toleransi antar umat beragama di Finlandia berjalan sangat baik, baik itu di sekolah maupun di ruang publik. Di sekolah, pelajaran agama diajarkan sesuai dengan agamanya masing-masing jika siswa mencapai jumlah tertentu sedangkan di ruang publik, pemerintah memberikan fasilitas kebebasan beribadah serta pembangunan ruang untuk beribadah bagi setiap agama. (225-235)

Di Finlandia, pada musim dingin subuh tiba pada saat jam 6 pagi dan matahari baru terbit jam 8 pagi. Sedangkan magrib pada jam jam 3 sore. Sehingga waktu Zuhur dan asar itu hanya 3 jam saja. Sedangkan pada musim panas, subuh jatuh pada jam 2 pagi dan maghrib pada jam jam 23.00. yang itu artinya, jika seseorang berpuasa maka ia berpuasa dalam waktu 21 jam. Banyak orang yang tidak kuat dan kemudian mengganti puasanya pada musim dingin. (235-245)

Sistem pendidikan Finlandia mengajarkan kepada Indonesia tentang perlunya perencanaan rutinitas dan istirahat siswa. Hal ini perlu direncanakan dengan matang sehingga siswa mampu melaksanakan kegiatan dengan seimbang dan dengan istirahat yang cukup, sehingga hal tersebut mampu menjaga produktivitas otak siswa. 

Selain itu, sekolah juga perlu ada kaitanya lokalitas. Di mana pada sekolah menengah kejurusan mulai diadakan pelatihan keterampilan yang berkaitan dengan lokalitas daerah setempat seperti adanya kelas pertanian pengurusan hutan dan lain sebagainya. 

Ratih menegur sistem pendidikan Indonesia yang tidak merata. Dimana banyak lembaga pendidikan elite yang hanya mempersilahkan mereka yang punya duit untuk mencicipi pendidikan, adapun lembaga pendidikan yang dimiliki pemerintah memang gratis tapi tidak berkualitas sebagaimana pendidikan swasta. Hal ini amat miris. (245-249)

Buku ini saya selesaikan bacaannya pada tanggal 10 Agustus 2021 pada jam 7.23

0 komentar:

Posting Komentar

Back to top