Selasa, 17 Agustus 2021

Agustus 17, 2021 - , No comments

RINGKASAN JURNAL ORIENTASI KAJIAN HADIS KONTEMPORER INDONESIA

 


RINGKASAN JURNAL ORIENTASI KAJIAN HADIS KONTEMPORER INDONESIA

Artikel berjudul Orientasi Kajian Hadis Kontemporer Indonesia (Studi Artikel E-Jurnal dalam Portal Moraref 2015-2017) yang ditulis oleh Nailil Huda dan Ade Pahrudin ini dimuat di Jurnal Refleksi, Volume 17, Nomor 02, tahun 2018. Tepatnya pada halaman 169 sampai 192 (24 halaman).

Penelitian ini menggunakan total refrensi  59  buah, dengan rincian 7 buku, 3 sumber peraturan Menteri, 3 tugas akhir perkuliahan, dan 46 jurnal. Semua terangkum dari bahasa Indonesia dan Arab. Tulisan ini secara garis besar memiliki sub-bab pembahasan sebagai berikut : Abstrak, Pednahuluan, Perkembangan Studi Hadis di Indonesia, Sejarah Kritik Matan Hadis (Histori, Terminologi dan Metodologi), Karakter Studi Hadis di Indonesia Pada Portal Moraref.

Berikut kami rangkum gambaran singkat isi jurnal tersebut. Semoga inspiratif dan informatif.

Penulis mengawali tulisannya dengan ungkapan wala tamuutnna illa wa antum katibun, umgkapan tersebut merupakan ungkapan yang begitu melekat di kalangan pengkaji hadis Indonesia, karena yang mengatakan juga ahli hadis Indonesia, KH. Ali Mustafa Yaqub.

Dalam mengulas corak kajian hadis Indonesia, khususnya pada masa modern, peneliti mengatakan bahwa pada dasarnya kajian kontemporer lebih berfkous pada kajian matan, hal ini bisa berupa kritik matan atau upaya penafsiran dari hadis-hadis yang sudah termaktub di kitab terdahulu. Metodologi syarh hadis seperti Tahlili, Ijmali, Maudhui, dan Muqaran merupakan penegas ciri khas kajian kontemporer hadis di Indonesia yang berfokus pada kajian matan.

Kajian matan juga meniscayakan lahirnya pemahaman tekstual dan kontekstual. Contoh yang diungkapkan di sini adalah hadis pelarangan perempuan pergi ke luar rumah tanpa mahram, di mana mahram, dalam pemahaman kontekstual, dimaknai sebagai sebuah keamanan system yang berlaku di daerah tersebut.

Peneliti mengkaji tentang hadis matan, baik dari segi historisnya, terminologinya ataupun metodologi yang dipakai di dalamnya. Sembari menyebutkan karya kritik matan hadis dari yang paling awal seperti Ibn al-Qayyim al-Jauziyyah dengan kitabnya Al-Manar al-Munif hingga karya-karya yang ditulis oleh ulama belakangan seperti Nur al-Din al-Itr (Mahaj al-Naqd fi Ulum al-Hadis), Azami (Manhaj al-Naqd Inda al-Muhaddiisin) dan Ali Mustafa Yaqub (Imam Bukhari dan Metodologi Kritik Hadis), peneliti mengatakan bahwa studi kritik matan hadis sejatinya telah ada sejak masa sahabat. Dan hal ini tidak berbahaya, malah bagus untuk melahirkan horizon ilmiah kajian hadis yang komprehensif.

Hal ini kemudian meniscayakan lahirnya Metode Mengatasi Konflik Matan Hadis, di mana hadis-hadis yang secara lahiriah bertentangan (baik dengan al-Qur’an, Hadis Shahih, Akal atau Fakta Sejarah), bisa dikompromikan lewat serangkaian metodologi yang dirumuskan oleh ulama dalam Cara Benar Memahami Hadis (al-Turuq al-Shahihah fi Fahm al-Hadis al-Nabawiyyah).

Selain itu, terdapat beberapa orientalis yang tertarik dengan kajian hadis. Mereka adalah Ignaz Goldziher, Joseph Schact, Calder, Juynboll, Harald Motzki dan John Louis Esposito. Kesemuanya membawa pendekatan menarik dalam bidang hadis, di antara yang terkenal adalah teori Projecting Back yang dibawa oleh Schact, Dating oleh Juynboll, Common Link oleh Harald Motzki, dan lain sebagainya.

Mengerucutkan fokus penelitiannya pada kajian hadis kontemporer Indonesia, yang dalam hal ini diwujudkan dalam studi portal moraref, peneliti menyebutkan bahwa para sarjana kini, selain menulis buku, juga menulis jurnal ilmiah. Hal ini merupakan langkah aktualisasi keilmuan mereka dalam bingkai yang selaras dengan perkembangan zaman.

Moraref, portal online yang memuat jurnal di Indonesia, memiliki pengaruh besar terhadap kajian hadis di Indonesia, dan ia mampu mereprentasikan corak kajian hadis yang berkembang di era kontemporer ini.

Berdasarkan penelitian yang mendalam, ditemukan bahwa dalam portal Moraref terdapat 417 jurnal dengan 27.534 artikel di dalamnya, 292 antaranya berisi kajian hadis.[1]

292 artikel berisi kajian hadis di Moraref tersebut jika dirinci memuat hal berikut :

1.      74 artikel Keilmuan Hadis

2.      36 artikel Studi Hadis orientalisme

3.      35 artikel tentang perkembangan hadis di Indonesia

4.      18 artikel tentang living hadis

5.      80 artikel tentang hadis tematik

6.      49 artikel tentang studi tokoh dan pemikiran hadis

Sebagaimana disebutkan di awal, secara keseluruhan kajian hadis kontemporer Indonesia banyak berfokus pada kajian kritik matan hadis.

Ruang Tamu Darus-Sunnah, 18 Agustus 2021

 



[1] Data ini dikemukakan berdasarkan temuan peneliti pada 2018. Saat kami memeriksa Kembali pada 18 Agustus 2021, ditemukan bahwa saat ini Moraref telah memuat 3096 jurnal dengan 90.605 artikel di dalamnya, 821 di antaranya berisi kajian hadis

0 komentar:

Posting Komentar

Back to top