

RINGKASAN JURNAL ORIENTASI KAJIAN HADIS KONTEMPORER INDONESIA
RINGKASAN JURNAL ORIENTASI KAJIAN HADIS
KONTEMPORER INDONESIA
Artikel berjudul Orientasi Kajian Hadis
Kontemporer Indonesia (Studi Artikel E-Jurnal dalam Portal Moraref 2015-2017)
yang ditulis oleh Nailil Huda dan Ade Pahrudin ini dimuat di Jurnal Refleksi,
Volume 17, Nomor 02, tahun 2018. Tepatnya pada halaman 169 sampai 192 (24
halaman).
Penelitian ini menggunakan total
refrensi 59 buah, dengan rincian 7 buku, 3 sumber
peraturan Menteri, 3 tugas akhir perkuliahan, dan 46 jurnal. Semua terangkum
dari bahasa Indonesia dan Arab. Tulisan ini secara garis besar memiliki sub-bab
pembahasan sebagai berikut : Abstrak, Pednahuluan, Perkembangan Studi Hadis di Indonesia,
Sejarah Kritik Matan Hadis (Histori, Terminologi dan Metodologi), Karakter
Studi Hadis di Indonesia Pada Portal Moraref.
Berikut kami rangkum gambaran singkat isi
jurnal tersebut. Semoga inspiratif dan informatif.
Penulis mengawali tulisannya dengan ungkapan
wala tamuutnna illa wa antum katibun, umgkapan tersebut merupakan
ungkapan yang begitu melekat di kalangan pengkaji hadis Indonesia, karena yang
mengatakan juga ahli hadis Indonesia, KH. Ali Mustafa Yaqub.
Dalam mengulas corak kajian hadis
Indonesia, khususnya pada masa modern, peneliti mengatakan bahwa pada dasarnya
kajian kontemporer lebih berfkous pada kajian matan, hal ini bisa berupa kritik
matan atau upaya penafsiran dari hadis-hadis yang sudah termaktub di kitab
terdahulu. Metodologi syarh hadis seperti Tahlili, Ijmali, Maudhui, dan
Muqaran merupakan penegas ciri khas kajian kontemporer hadis di Indonesia yang
berfokus pada kajian matan.
Kajian matan juga meniscayakan lahirnya
pemahaman tekstual dan kontekstual. Contoh yang diungkapkan di sini adalah
hadis pelarangan perempuan pergi ke luar rumah tanpa mahram, di mana mahram,
dalam pemahaman kontekstual, dimaknai sebagai sebuah keamanan system yang
berlaku di daerah tersebut.
Peneliti mengkaji tentang hadis matan, baik
dari segi historisnya, terminologinya ataupun metodologi yang dipakai di
dalamnya. Sembari menyebutkan karya kritik matan hadis dari yang paling awal seperti
Ibn al-Qayyim al-Jauziyyah dengan kitabnya Al-Manar al-Munif hingga karya-karya
yang ditulis oleh ulama belakangan seperti Nur al-Din al-Itr (Mahaj al-Naqd fi
Ulum al-Hadis), Azami (Manhaj al-Naqd Inda al-Muhaddiisin) dan Ali
Mustafa Yaqub (Imam Bukhari dan Metodologi Kritik Hadis), peneliti mengatakan
bahwa studi kritik matan hadis sejatinya telah ada sejak masa sahabat. Dan hal
ini tidak berbahaya, malah bagus untuk melahirkan horizon ilmiah kajian hadis
yang komprehensif.
Hal ini kemudian meniscayakan lahirnya
Metode Mengatasi Konflik Matan Hadis, di mana hadis-hadis yang secara lahiriah
bertentangan (baik dengan al-Qur’an, Hadis Shahih, Akal atau Fakta Sejarah),
bisa dikompromikan lewat serangkaian metodologi yang dirumuskan oleh ulama
dalam Cara Benar Memahami Hadis (al-Turuq al-Shahihah fi Fahm al-Hadis
al-Nabawiyyah).
Selain itu, terdapat beberapa orientalis
yang tertarik dengan kajian hadis. Mereka adalah Ignaz Goldziher, Joseph
Schact, Calder, Juynboll, Harald Motzki dan John Louis Esposito. Kesemuanya
membawa pendekatan menarik dalam bidang hadis, di antara yang terkenal adalah
teori Projecting Back yang dibawa oleh Schact, Dating oleh
Juynboll, Common Link oleh Harald Motzki, dan lain sebagainya.
Mengerucutkan fokus penelitiannya pada
kajian hadis kontemporer Indonesia, yang dalam hal ini diwujudkan dalam studi
portal moraref, peneliti menyebutkan bahwa para sarjana kini, selain menulis buku,
juga menulis jurnal ilmiah. Hal ini merupakan langkah aktualisasi keilmuan
mereka dalam bingkai yang selaras dengan perkembangan zaman.
Moraref, portal online yang memuat
jurnal di Indonesia, memiliki pengaruh besar terhadap kajian hadis di
Indonesia, dan ia mampu mereprentasikan corak kajian hadis yang berkembang di
era kontemporer ini.
Berdasarkan penelitian yang mendalam,
ditemukan bahwa dalam portal Moraref terdapat 417 jurnal dengan 27.534 artikel
di dalamnya, 292 antaranya berisi kajian hadis.[1]
292 artikel berisi kajian hadis di Moraref
tersebut jika dirinci memuat hal berikut :
1. 74 artikel
Keilmuan Hadis
2. 36 artikel
Studi Hadis orientalisme
3. 35 artikel
tentang perkembangan hadis di Indonesia
4. 18 artikel
tentang living hadis
5. 80 artikel
tentang hadis tematik
6. 49 artikel
tentang studi tokoh dan pemikiran hadis
Sebagaimana disebutkan di awal, secara
keseluruhan kajian hadis kontemporer Indonesia banyak berfokus pada kajian kritik
matan hadis.
Ruang Tamu Darus-Sunnah, 18 Agustus 2021
[1] Data ini dikemukakan berdasarkan
temuan peneliti pada 2018. Saat kami memeriksa Kembali pada 18 Agustus 2021,
ditemukan bahwa saat ini Moraref telah memuat 3096 jurnal dengan 90.605 artikel di dalamnya, 821 di antaranya berisi kajian hadis
0 komentar:
Posting Komentar