Membaca Komarudin Hidayat
Jika ditanya siapa penulis yang paling
saya kagumi, khususnya dalam bidang kajian keislaman, saya akan menjawab salah
satunya Komarudin Hidayat. Yang saya kenal mengenai sosok beliau adalah bahwa
beliau seorang pakar kajian keislaman, yang karena hal tersebut beliau pernah
didaulat sebagai orang nomor 1 di UIN Syarif Hidayatullah.
Sebagai alumnus UIN Syarif
Hidayatullah yang menuntaskan magister serta doktoralnya di Universitas Ankara
Turki, kepakaran beliau dalam kajian islam tidak perlu diragukan lagi. Ditambah
karya tulis beliau yang cukup berlimpah dengan kualitas yang tidak main-main.
Sosok yang pernah menjabat
sebagai guru besar filsafat di UIN Jakarta terbilang penulis yang produktif
melahirkan karya. Beberapa yang saya sudah membaca sebagiannya adalah buku Dari
Pesantren Untuk Dunia (sebagai ediotir dan partisipan) dan Psikologi Kematian.
Buku Dari Pesantren Untuk Dunia adalah
kumpulan biografi tenaga pengajar serta tokoh-tokoh yang berperan besar dalam
membangun UIN Jakarta. Tokoh-tokoh yang dinarasikan dalam buku ini merupakan
anak kampung yang berhasil menempuh Pendidikan di mancanegara. Dari belajar di
pesantren, menghabiskan gairah belajar di dalamnya, dan keluar sebagai
mahasiswa yang berhasil masuk ke UIN, untuk kemudian melompat ke jenjang yang
lebih tinggi, sekolah pascasarjana di neger-negeri tersohor seperti Amerika,
Eropa, Australia, Timur-Tengah dan negeri-negeri bergensi lainnya.Di antara
tokoh yang dinarasikan jejak kehidupannya adalah tokoh yang sedang kita
bicarakan ini, Komarudin Hidayat.
Buku setebal 500 halaman ini say abaca
dengan khidmat, menyerap semua inspirasi kehidupan yang dilesakkan dalam setiap
lembarnya. Banyak halaman buku tersebut yang saya tekuk untuk menandai pesan
penting yang dimuat pada halaman tersebut. Suatu saat saya akan menulis review
khusus buku brilian tersebut.
Yang kedua adalah buku Psikologi
Kematian. Buku yang tengah saya pinjam dari Ipusnas ini memuat perihal
ensiklopedia kematian dalam pandangan Islam. Disajikan secara ringan berupa
refleksi-refleksi perihal kematian yang dibagi menjadi tulisan-tulisan pendek,
berisi dan menyegarkan.
Secara umum buku ini membicarakan tema
besar tentang Makna Kelahiran Manusia, Pencarian Makna Sebelum Kematian Datang,
Kematian Bukan Untuk Ditakuti, Menyambut Kehidupan Abadi. Masing. Tema besar
tersebut kemudian ditimpali dengan tema-tema kecil yang membantu menguatkan
analisa besar perihal kematian.
Dalam pengantar buku ini Quraish
Shihab, penulis tafsir terkenal, menuturkan bahwa kematian adalah keniscayaan
bagi umat manusia, suka tidak suka, rido tidak rido, manusia pasti akan
menghadapinya. Beliau menguraikan bahwa dalam menghadapi kematian manusia
terbagi menjadi dua bagian ; pesimis dan optimis. Orang yang pesimis terhadap
kematian didasari pada persepsinya bahwa kematian adalah hal yang gelap dan
misterius, tidak mengundang kebahagiaan. Sedang orang pesimis berpandangan
bahwa kematian hanyalah perpindahan hidup saja, dan bahwa kematian, sebagaimana
unggas yang baru bisa merasakan kehidupan setelah lepas dari kulit telurnya,
demikian manuisa yang bisa menikmati kehidupan hakiki baru setelah ia
menghadapi kematian.
Pengantar Penulis
Pada akhirnya buku setebal 297 halaman
yang diterbit NouraBooks pada tahun 2015 ini merupakan buku panduan agar kita
bersiap menghadapi kematian. Sebagaimana dikatakan oleh Quraish Shihab, buku
Psikologi Kematian ini merupakan semacam panduan dari penulis agar kita mampu
menjemput maut dengan hati tenang.
Bintaro, 11 Mei 2020
0 komentar:
Posting Komentar