Rabu, 24 Juni 2020

Juni 24, 2020 - No comments

Skyscraper of Waste Greater Jakarta Drowning in Mountains of Trash


Skyscraper of waste Greater Jakarta drowning
in mountains of trash

Gunungan Sampah Jakarta Memadati Gunungan-Gunungan Sampah Lain

Do you ever count the amount of waste you produce? Greater Jakarta, with more than 30 million people, sends more than 14,000 tons of waste to eight landfills every day. To put it into perspective, the waste that Greater Jakarta has produced in the past three years could fill up Jakarta’s tallest skyscraper, the 310-meter-tall Gama Tower.

Pernahkah kamu menghitung berapa jumlah sampah yang kamu produksi? Kota Jakarta, dengan 30 juta penduduknya, mengirim lebih dari 14.000 ton sampah ke delapan Tempat Pembuangan Sampah setiap harinya. Sebagai analogi, sampah yang diproduksi kota Jakarta tiga tahun belakangan bisa mengisi Gedung pencakar langit tertinggi di Jakarta, seperti Gedung Gama Tower yang memiliki tinggi 310 meter.

The gigantic flow of trash, coupled with poor waste management, has brought the metropolitan area into a crisis.Some of the landfills are already overloaded or face the risk of becoming overloaded. Soon, Greater Jakarta residents will run out of places to dump waste.

Aliran pembuangan sampah yang besar (raksasa), ditambah manajemen yang buruk, membawa Jakarta kepada keadaan krisis. Beberapa TPS telah penuh terisi, atau beresiko mengalami pemenuhan di masa mendatang. Ke depan, Warga Jakarta akan kehabisan lokasi untuk membuang sampah.

The crisis has affected the people living near landfills. Smelly piles of waste – comprising everything from leftover food and plastic grocery bags to used diapers – cause environmental and health disturbances.

Kondisi krisis ini berpengaruh pada warga yang hidup di sekitar TPS. Bau busuk tumpukan sampah-yang terdiri dari berbagai bahan dari sisa makanan dan tas bahan makanan yang dipakai popok-menyebbakan kerusakan lingkungan dan kesehatan warga.

The pungent smell of garbage is enough to numb our olfactory nerves. The wastewater flowing from these trash mountains has contaminated the groundwater, which the residents use for their daily needs.

Bah sampah yang tajam cukup mematikan saraf penciuman. Air sampah yang mengalir dari gunungan sampah tersebut mengontaminasi air tanah warga, yang mana warga sekitar membutuhkan air tersebut untuk kebutuhan harian.

During rainy days, the same mountains will become extra slippery and prone to falling apart. This, however, does not stop the landfill workers from operating excavators to pile the waste higher – simply because they have no other choice.

Saat musim hujan, gunung yang sama akan menjadi sangat licin dan rentan untuk melongsorkan bagian gunungan sampah. Hal ini, bagaimanapun, tidak mengentikan pekerja TPS untuk pengoperasian penggalian tumpukan sampah yang menjadi tinggi-sederhana saja, karena mereka tidak punya pilihan lain.

Bogor municipality, Bogor regency, Depok and South Tangerang have been hoping to dump the waste in the newly constructed Lulut-Nambo landfill in Bogor regency. However, the facility has yet to open due to a protracted payment dispute between the contractor and the investor. Adding to that dispute is the bickering between the four regencies and municipalities that want a greater trash quota for each of their regions.

Kotamadya Bogor, Kabupaten Bogor, Depok dan Tangerang Selatan memiliki harapan untuk membuang sampah di konstruksi yang baru saja dibuat di TPS Lulut-Nambo di Kabupaten Bogor. Bagaimanapun, fasilitas belum dibuka akibat masalah pembayaran yang berkepanjangan, dampak dari perselisihan antara kontraktor dan investor. Menambahi permasalahan tersebut  adalah adanya pertengkaran antara empat kabupaten dan kotamadya yang ingin mewujudkan pengadaan kuota TPS lebih besar disetiap daerah masing-masing.

In 2018, the Public Works and Housing Ministry revitalized the Rawa Kucing landfill in Tangerang by making it a sanitary landfill where the trash is compressed and buried in a pit with a protected bottom to allow it to decompose into biologically and chemically inert materials.

Pada tahun 2018, Kementerian Pekerjaann Umum dan Perumahan Rakyat merevitalisasi TPS Rawakucing dengan menjadikan TPS yang memiliki sanitasi, di mana sampah dikompres (ditekan dengan gas) dan dikubur di sebuah lubang yang sudah diberi pengaman di bagian bawahnya dan membusuk secara biologi dan penambahan materi kimia.

Bantargebang landfill in Bekasi operates a waste-to-energy plant and a composting facility. All these innovations, however, have a limited capacity and cannot keep pace with Greater Jakarta’s ever-increasing amount of waste. To better understand this crisis, let us meet four individuals who bear the brunt of the trash we throw away every day.

TPS Bantargebang di Bekas telah beroperasi untuk menciptakan energi dari sampah dan pengomposan fasilitas. Semua inovasi ini, bagaimanapun, mempunya keterbatasan fasilitas dan tidak mampu menyeimbangi angka pembuangan sampah yang kian meningkat dari kota Jakarta. Langkah untuk memahami krisis ini lebih baik lagi adalah mari kita berkumpul empat individual mengkaji siapa yang sanggup memikil tempat sampah terbesar yang setiap harinya kita buang ke dalamnya.

Source : https://www.thejakartapost.com/longform/2020/05/20/skyscraper-of-waste-greater-jakarta-drowning-in-mountains-of-trash.html

 

Finished on 24 June 2020, at 9:50 PM




Read it As PDF here : Skscraper Of Waste

0 komentar:

Posting Komentar

Back to top