Kamis, 24 Oktober 2019

Oktober 24, 2019 - No comments

Bosan Dengan Ujian? (Transkip dan Intisari dari Ceramah Kiai Ghozi Mubarak Idris)




BOSAN DENGAN UJIAN??? - KH. Ghozi Mubarok Idris


1.      
       1. Ujian adalah sunah di antara sunnah-sunnah Allah
Semua manusia akan mengalami ujian. Mau melakukan apa saja butuh ujian.
Allah Swt berfirman :
الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ
“Dia (Allah) Zat yang menciptakan kematian dan kehidupan dalam rangka untuk menguji siapa di antara kalian yang paling baik amalannya. Dialah Zat yang MahaPerkasa lagi MahaPengampun” (Al-Mulk : 2)
Kematian dan kehidupan saja menjadi ujian, maka di antara keduanya banyak ujian-ujian kecil yang terbentang di dalamnya. Lulus dari pondok mau mendaftar kuliah ada ujian, mau melamar pekerjaan ada ujian, mau membuat SIM ada ujian, dan lain sebagainya.
Ada kisah menarik tentang ulama yang diberikan ujian yang sangat berat. Yakni kisah tentang ujian yang dialami oleh Imam Bukhari.
Demikian kisah Imam Bukhari, kita pun berharap semoga bisa diluluskan dalam proses ujian.

2.      Tujuan belajar untuk mengetahui kemampuan kita
Allah berfirman dalam surat al-Ankabut ayat 2-3 :

أَحَسِبَ ٱلنَّاسُ أَن يُتْرَكُوٓا۟ أَن يَقُولُوٓا۟ ءَامَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?

وَلَقَدْ فَتَنَّا ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ ۖ فَلَيَعْلَمَنَّ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ صَدَقُوا۟ وَلَيَعْلَمَنَّ ٱلْكَٰذِبِينَ
Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.

Untuk mengetahu kualitas diri kita, maka diadakanlah ujian.
Imam Al-Kholil bin Ahmad membagi manusia menjadi 4 macam, hal ini jamak sekali kita dengar karena perkataan ini dikutip di mana-mana. Imam al-Kholil bin Ahmad membagi kualitas manusia menjadi 4 macam :

Rajulun yadri wa yadri annahu yadri : alim
Rajulun yadri wa la yadri annahu la yadri : naim
Rajulun la yadri wa yadri annahu la yadri : mustarsyidun
Rajulun la yadri wala yadri annahu la yadri : jahil juadrar. Tidak tahu merasa tahu, mamerkan kebodohan dimana-mana

Ujian itu berfungsi untuk mengetahui kualitas kehidupan. Dua kelompok yang kebaikannya selalu kita harapkan, dan semoga kita bisa menjadi keduanya, yakni  al-alim  dan al-mustarsyidun. Al-alim wal mutaallim, seorang yang pandai atau seorang pembelajar sejati. Syukur-syukur bisa menjadi keduanya.
Dan, cara mengetahu batas kemampuan diri adalah dengan berupaya sungguh-sungguh menyingkap kelebihan yang ada dalam diri kita.

3.      Menjadi manusia yang bermanfaat
Ini dilakukan saat kita telah mengetahui kualitas kelebihan diri kita melalui ujian.
Nabi isa itu mengatakan wajaalani mubarokan,,,,
Dan dengan mengetahui kemampuan kita, kita akan tahu akan memberi apa kepada masyarakat
Khairunnas…

0 komentar:

Posting Komentar

Back to top