Agustus 29, 2016 -
Majelis Sastra,Renungan
No comments
Majelis Sastra,Renungan
No comments
Cerita Lelaki Nestapa
Menulis adalah membingkai peristiwa, menghidupkan gagasan,
mengemas sejarah agar tidak hilang dilibas waktu. Menulis adalah bercerita,
berkisah soal hari ini dengan jutaan pernak-pernik yang dikandungnya, untuk
dituturkan kepada cucu-cucu kita mendatang, agar mereka paham, agar mereka arif
menyesap masa depan. Menulis adalah membaca, membaca realita untuk disuling
menjadi kata-kata.
Dikisahkan ada seorang pemuda tanggung bernama Akrom,
berpenampilan necis, klimis, namun sayang hatinya seringkali gerimis. Hari-harinya
bagai hujan Bulan Juni, sarat luruh bulir duka, lantaran perempuan-perempuan yang
ia cintai selalu menolak peraduan rasanya.
Betapa perempuan tidak muak atasnya? Wong setiap kali
ia melihat wanita-wanita baru, ia akan menilainya dengan kata-kata, Cantik.
Kemudian ia terpincut, melupakan yang lain. Jiwanya mudah limbung seiring
melimpahnya perempuan-perempuan baru yang datang dalam hidupnya. Perempuan mana
yang sungkan untuk mempertahankan orang semacam dia? Tidak ada.
Bersambung...
0 komentar:
Posting Komentar