September 13, 2015 -
No comments


Catatan Anak PTIQ
Al-Qur’an sebagai kalamullah yang memiliki daya tarik yang begitu
membesar mampu menciptakan banyak peradaban gemilang. Sekelompok masyarakat
yang dahulu tidak dikenal oleh dunia, kerjaannya berdagang dan mengembara dari
satu tempat ke tempat yang lain, kaum nomaden yang tidak menetap beranjak dari
satu gurun ke gurun yang lain, masyarakat yang tidak dilirik sama sekali oleh
imperium Byzantium dan Persia saat itu lantaran status kemanusiaan mereka yang
amat memiriskan ditambah lokasi geografis tempat tinggal mereka yang tak menjamin
kesejahteraan sama sekali kini tenar dan bercahaya. Mereka adalah masyarakat
Arab, masyarakat yang pada akhirnya diturunkan kepada salah seorang dari mereka
seorang Nabi yang amat mulia, bersamaan dengannya diturunkan pula kitab suci
terakhir al-Qur’an yang memiliki daya gugah begitu membahana.
Al-Qur’an yang mulia itu telah membuat semua mata terpesona,
susunan kalimatnya yang begitu menggelora mampu mendongkrak semangat bangsa
Arab memicu peradaban yang gilang gemilang, esensinya yang dikandungnya begitu
bercahaya mampu membawa mereka yang mengkajinya merasa orang yang paling
beruntung sedunia. Al-Qur’an kitab yang membuat jiwa terkesima melebihi roman
jenis apapun, jauh melampaui syair gubahan Wiliam Shakespare, jauh melangkahi
segala jenis seni apapun yang digagas oleh manusia. Di seluruh dunia di
sepanjang peradaban sejarah membentang, al-Qur’an tetap tak tertandingi.
PTIQ merupakan salah satu perguruan tinggi yang berfokus melahirkan
sarjana-sarjana al-Qur’an. Jika ditilik dari kurikulum yang dipakai serta warna
silabus pengajaran yang diajarkan kepada mahasiswanya maka akan semakin kuat
corak yang ditampilkan bahwa PTIQ memang memfokuskan diri melahirkan
sarjana-sarjana penggelut kitab mulia yang saya sebut diatas. Sungguh amat
memukau dan sebagai mahasiswa yang aktif di dalamnya saya jujur merasa bangga
karena bisa berpartisipasi dan berkutat di dalamnya, menjadi bagian dari perluasan
cvakrawala dan khazanah al-Qur’an yang amat tak terbatas itu.
Namun begitulah, dibalik langkah yang kita ayunkan menuju jalan
terbaik selalu ada hambatan yang menghadang. Dunia tak pernah sepi dari
gugatan. Dunia tak pernah sunyi dari masalah yang menjegal. Hiruk pikuk antara
semangat yang membara dan rasa malas yang menyala akan selalu hadir mengisi
dinamika kehidupan. Semua berintegrasi mewarnai jalan kehidupan.
Meski demikian, Tuhan memberi kekuatan lebih buat yang
dikehendakinya menjadi orang sukses. Ia beajar dari kesalahan demi kesalahan
yang diperbuat. Ia tobat dari kekhilafan sambil menancapkan tekad bahwa ia tak
akan mengulngi kekeliruan yang sama. Ia tekuni jalan yang menyebabkan dirinya
hancur sambil berusaha sekuat tenaga menghindarinya.
Saya yang tengah kehilangan spirit mencoba untuk menghimpun kembali
serakan demi serakan semangat yang tercecer di berbagai tempat. Mau saya
satukan lalu saya rekonstruksikan. Semoga berhasil, dan dengan demikian saya
mampu mendapat percikan berkah dan manfaat dari kitab yang oleh Ahmad Deedat,
seorang kristolog ternama, katakan “Kitab Perjanjian Terakhir.” Tidak ada kitab
selainnya yang lebih bermakna. Kucuran Inspirasi yang mengalir deras ke dalam
pikiran adalah salah satu tujuan yang saya harapkan. Yang kelak akan menuntun
hidup saya sesuai dengan korido yang Tuhan gariskan. Kiranya Tuhan perkenankan.
Amien. J
Keisbukan di organisasi harus diminimalisir. Keisbukan untuk
bercanda bersama teman harus dikurangi, asal kita tahu porsi itu sudah bagus. Kesibukan
untuk mengenyangkan perut harus disedikitkan, agar tidak mudah terkantuk saat
baru saja menyentuh mushaf. Kebiasaan membaca agak dikurangi, karena
dikhawatirkan membuat ekstase diri dan menyita jam mengkaji al-Qur’an. Menulis satu
hari satu tulisan dengan standar 3000 karakter tanpa spasi setiap harinya harus
selalu berjalan, karena menulis adalah soal keahlian yang jika tidak diiringi
dengan latihan berksenimbangunan maka ia akan pudar dan lama-lama menghilang
sama sekali dari peredaran. Dan tentunya, pengerahan pikiran dan perhatian
kepada al-Qur’an harus ditingkatkan dengan optimal!
Perpus PTIQ, 14 September 2015
0 komentar:
Posting Komentar