September 14, 2015 -
No comments


ALOKASI DAYA MANUSIA (sebuah renungan tentang efektifitas waktu)
Manusia diberi kekuatan oleh Tuhan dengan kapasitas
terbatas. Ada dinding-dinding dimana mata tak mampu menembusnya. Ada jarak-jarak
dimana telinga tak kuasa menangkap suara di kejauhan. Terbentang keterbatasan
di hadapan manusia. Begitupun daya tenaga beraktivitas. Tidak bisa kita bekerja
tanpa henti sebagaimana mesin. Tubuh yang membungkus ruh yang kita gunakan
didesain sedmikian rupa dengan kaidah-kaidah yang harus diperhatikan. Tak bisa
berbuat seenaknya. Ada undang-undang penggunaan yang wajib dipatuhi.
Alokasi Daya, demikian istilahnya.
Termasuk mensyukuri nikmat Tuhan, seorang hamba menghargai
waktu dan daya yang diberikan Tuhan untuk mewujudkan amal kebaikan.
Rasulullah Saw bersabda : Termasuk dari kebaikan yang
dimiliki oleh muslim, ia meninggalkan apa yang tidak membuahkan manfaat.
Daya penglihatan, daya berbicara, daya menulis, seyogyanya
didistribusikan untuk membangun investasi masa depan.
Jangan melihat/mematuti hal-hal yang tidak berguna. Pergunakan
untuk menyaksikan keajaiban-keajaiban Tuhan yang ditebarkan di muka bumi. Manfaatkan
untuk merenungi hikmah-hikmah yang terkandung di balik ciptaan Tuhan yang
begitu melimpah di muka bumi.
Jangan berbicara atau bercanca untuk hal-hal yang tidak
jelas, yang hanya akan menguras tenaga saja. Energi terbatas maksimalkan dan
optimalkan untuk berkarya. Gunakan untuk membaca al-Qur’an, lelahkan mulut
untuk mentransfer ilmu ke murid, capekkan mulut untuk berkoar menguji ketahanan
argumentasi saat diskusi ilmiah digelar.
Menyenangkan hati tidak meski dengan bercanda yang tak
memiliki laba. Ada banyak metode untuk membuat jiwa bungah. Menenggelamkan diri
dalam keasyikan berdikusi lepas, membaca yang ringan-ringan, menulis
cerita-cerita pribadi yang unik juga berkhasiat sebagai pelipur penat.
Sibukkan diri dengan menulis yang bermanfaat. Jangan sampai
disibukkan dengan maniak gadget. Gunakan perangkat elektronik seperlunya saja.
Jangan berlarut-larut di dalamnya tanpa membuahkan manfaat buat kita. itu hanya
akan menelurkan penyesalan di masa mendatang. Tidak percaya? Buktikan.
PTIQ, 31 Agustus 2015
0 komentar:
Posting Komentar