Agustus 06, 2015 -
No comments


Notes From "Timur Tengah Dalam Pergolakan " Karya Kirdi Dipoyudo
Timur tengah adalah kawasan yang istimewa, hal itu
dikarenakan dua hal :
Pertama adalah kawasan Timur Tengah menajdi jalur
penghubung antara Afrika, Eropa dan Asia. Posisinya yang startegis itu membuat
Tmur Tengah memiliki pengaruh dalam menentuka perubahan ekonomi, militer dan
politik dunia.
Kedua, karena Timur Tengah adalah penghasil minyak
terbesar di dunia, sumbangsih perminyakan ke dunia bisa mencapai dua pertiga
atau 40 %. Eropa Barat bergantung pada perminyakan di Timur Tengah sebanyak 70
%, bahkan Jepang menambatkan harapan perminyakan ke Timur Tengah sanpai 80 %. Minyak
adalah pelumas kehidupan dunia, tanpa minyak siklus kehidupan akan tersendat
dan laju ekonomi internasional tersedak. Dan Timur Tengah dengan memuaskan
mampu memberikan pelayanan kepada kebutuhan primer umat manusia tersebut.
Timur Tengah sebenarnya memiliki nilai jual tinggi di mata
dunia, mereka bisa jual mahal di mata internasional. Timur Tengah bagai
gadis perawan yang molek, bersolak menebar pesona yang tidak murahan di hadapan
perjaka-perjaka berdarah konglomerat. Iya, itu semua bisa saja terjadi, kalau
saja mereka bersatu menggalang kekuatan berpecah belah, saling sikat dan
bertengkar satu sama lain.
Hal inilah yang amat disayangkan. Timur Tengah yang terdiri
dari banyak negara-negara kecil gemar untuk mempertegas garis perbedaan di
antara mereka, yang satu merasa lebih unggul dibanding yang lain. Yang ini
tidak merasa puas dan ingin merebut milik saudaranya. Sampai sekarang belum
ditemukan kata “Sepakat” di antara mereka. Padahal, jika saja impian itu
tercapai, maka Timur Tengah yang amat identik dengan Islam itu, mampu untuk
mengatur bahkan mengepalai laju perekonomian, militer dan catur perpolitikan
dunia internasional.
Di tangan saya, sebuah buku berjudul Timur Terngah Dalam
Pergolakan karya Kirdi Dipoyudo tergenggam. Mengulas seputar kekuatan
negeri minyak Tmur Tengah serta bahaya-bahaya apa yang tengah dialami oleh
sekumpulan negara yang seharusnya mampu menawan perhatian dunia itu. Siap
menemani liburan yang sebentar lagi akan menemukan masa tenggangnya ini. Semoga
bisa terhbur. J
Jakarta, 31 Juli 2015. 08:47
Tersentak saya saat mengetahui bahwa negara-negara Timur
Tengah saling berperang satu sama lain, dan yang memasok persenjatannya adalah
orang-orang Barat. Konflik intern yang berkepanjangan itu membuat siklus
perdagangan yang ditukar dengan minya berjalan berkelanjutan.
Bahkan Iran dengan Irak pun saling bermusuhan. Iran, negara
yang dikepung oleh Amerika dan para sekutunya, bersama ingin mengglingkan
Khomeini yang anti-Amerika pasca terkudetanya Syah Vahlefi, yang amat dekat
dengan Amerika.
Amerika dan Uni Soviet melakukan perdagangan Senjata dengan Timteng
dengan minyak sebagai bahan pertukarannya.
Ulasan yang diungkapkan di buku ini amat kaya data, seru
serta menegangkan. Membahas persoalan minyak dan perdagangan senjata yang
terjadi antara Timteng dengan pihak Barat. Serta huru-hara perebutan hak
tertuang dengan detail di dalamnya.
Maka, seandainya Pan-Arabisme itu terwujud, kekuatan mana
yang akan mampu menandiniginya?
Jakarta, 31 Juli 2015, 17:11
0 komentar:
Posting Komentar