April 30, 2015 -
No comments


Blog sepi, kasihan pengunjung setia!
السلام عليكم ورحمة الله وبركا ته
Sudah lama saya
tidak memposting tulisan di blog yang kece ini dikarenakan beberapa kesibukan
yang tidak mungkin saya tinggalkan. Huft, belum berumah tangga saja sudah
sibuk, apalagi nanti jika ada istri dan anak-anak yang juga ikut meramaikan
kegiatan dan mempersibuk aktivitas? Bagaimana? Nah, mumpung masih muda, mumpung
masih ada waktu sibuk untuk belajar, nanti kalau sudah menikah tak akan lagi
bisa belajar se leluasa masa-masa mereguk ilmu di bangku kuliah. Sibuk belajar
itu urgen! J
Tidak mengisi
konten blog bukan berarti berhenti menulis, membiarkan tangan tidak lagi
melompat gesit di atas tut-tut keyboard, tidak. Se pekan ini saya sibuk dengan
makalah kuliah yang datang bertubi-tubi menyita waktu. Se pekan ini saya sibuk
dengan ini dan itu, sehingga membuat saya tidak sempat membuka dashboard
blogger kemudian menambah entri lalu mem-publish nya, saya tetap
menggoreskan coretan-coretan di atas lembar-lembar yang beragam. Karena ini
sumber keabadian saya. Dengan menulis saya seakan meneken sebuah kontrak
perjanjian yang bakal mengabadikan eksistensi saya di muka bumi. Lain hal jika
saya tidak menulis sama sekali, apa yang akan dikenang!?
Setidaknya
kemarin saya baru diberi kesempatan untuk menjadi presentator di mata kuliah Sejarah
Tafsir Indonesia, tepatnya kebagian mengulas seputar tafsir H.B. Jassin
yang berjudul “Al-Qur’anul Karim Bacaan Mulia”. Presentasi tidak sekedar
presentasi, ditambah dengan menyajikan sebuah makalah ringkas berjumlah 10
lembar sebagai suguhan istimewa buat audien di kelas agar pemahaman yang
dicita-citakan bisa sampai ke hati pembaca dengan maksimal!
Dan benar, H.B.
Jassin, Sastrawan yang sekaligus menjadi mufassir ini telah tenggelam
dalam nikmatnya samudra al-Qur’an. Dikarenakan beberapa peristiwa yang kian
menghimpit hidupnya, meninggalnya istri tercinta dan intimidasi kaum komunis
dengan Lekra-nya saat itu, telah membuat dia lari untuk menjemput obat
dan penawar kegelisahan, yakni al-Qur’an.
Ia pula yang
lantang membantah ungkapan kaum komunis bahwa novel Hamka Tenggelamnya Kapal
Van Der Wijk sebagai hasil plagiat karya orang barat (kalau tidak salah
nama karya tersebut adalah Magdalena). Karena itu ia menjadi buruan anak
panah kaum komunis yang saat itu diberi keleluasaam bernafas oleh Soekarno.
Al-Qur’an yang
kaya hikmah ia selami, ia langlangbuanai, ia renungi kedalamannya, ia takjubi
dan ia saluti, ia kagum dan terpukau, ia yang sastrawan terkesima dan termangu
menyaksikan betapa sastrawi nya al-Qur’an, kemudian ia keluar dari gua
perenungan, beranjak ke muka bumi setelah berasyik masuk dengan alam pikirannya
dengan membawa sebuah terjemah-kalau enggan disebut tafsir- berwajah
puitis! Terobosan yang indah dan patut diperbincangkan!
Sebelumnya juga
ditugaskan untuk mengkaji wacana tafsir kontemporer terkait pembahasan Radikalisme
Negara Islam dalam bentuk power point. Dan sekian-sekian lagi.
Rajinnya saya
mendapat cobaan hidup membuat saya terpaksa menulis sebuah catatan pribadi yang
tak mungkin disebarkan di ruang publik seperti blogger. Saya bukan lah Raditya
Dika yang pede menampilkan slide-dilde kehidupannya dengan bangga sampai ke
akar-akarnya di atas board di dinding internet. J ini masalah privasi.
Akhirnya,
sebagai penutup kata, saya meminta maaf jika ada pengunjung yang telah kian
lama menunggu update-an terbaru blog ini. Intinya saya tetap menulis. Semoga
bisa konsisten. Menulis tak butuh teori, ia hanya butuh latihan yang sering
saja. Tak ada kaidah yang baku yang mampu mengalahi kokohnya istiqomah dalam
menghancurkan dinding penyekat, dia hanya sebagai pembantu saja, bukan penentu!
Semoga bisa dimaklumi.
Dan, teruslah
membaca! Dan, Teruslah menulis!*
Darus-Sunnah, Kamis 30 April 2015, Pkl 18:55.
Oiya! Ini juga
sebagai tulisan penutup bulan April tahun 2015. Semoga bulan depan bisa lebih
giat dan bisa tambah rajin. Dan yang dibahas bisa bertambah serius, semakin
memiliki esensi yang urgen, semakin bisa membawa angin pembaruan, semkin bisa
bermanfaat banyak buat pembaca sekalian! (ini yang terpenting). Khariun Naas
Anfa’uhum Linnaasi.
Dan semoga,
termasuk menjadi yang beruntung, yakni menjadi golongan yang memasuki harinya
dengan kiprah lebih baik dari hari kemarin! Amien... J
#Ibid, 19:01
#Sebetulnya tulisan yang tertulis "J" itu adalah emo :) di Mc.Word, namun Blogger tidak mengindahkannya, biarlah! :)
السلام عليكم ورحمة الله وبركا ته
0 komentar:
Posting Komentar