Maret 20, 2015 -
1 comment
Review Buku "Sedang Tuhan Pun Camburu" Karya Cak Nun
السلام عليكم ورحمة الله وبركا ته
Judul : Sedang Tuhan Pun Cemburu
Penulis : Emha Ainun Nadjib
Penerbit : Bentang Pustaka
Tempat : Yogyakarta
Tahun : 2015
Tebal : xii + 444
Cetakan : Pertama
Genre : Filsafat Hidup
******((((((_______))))))*******((((((((_______))))))*******(((((((((_______)))))))******
Emha Ainun Nadjib telah menyadarkan banyak pembaca
tentang arti hidup dengan lebih arif.
Lewat kumpulan esainya yang terbalut dalam sebuah buku
berjudul Sedang Tuhan Pun Cemburu, Emha sekali lagi menyuarakan
kegelisahan sosial dan spiritualnya dengan bahasa yang lugas dan penuh
kualitas.
Penulis sekaligus seniman yang juga tanggap nilai keagamaan
ini sedang berusaha untuk menyatukan ketiganya menjadi sebuah karya monumental
yang hebat dan sarat makna.
Buku ini adalah kumpulan esai Emha yang beliau tulis pada
rentang waktu 1980-1994 an. Buku ini pernah terbit pada tahun 1994, namun
sempat mengendap entah kemana, dan baru-baru ini tumpukan kliping
ditemukan, dan dibukukan oleh Toto rahardjo sang editor, dengan kemasan yang
lebih segar dan lebih nyes.
Tema yang dibicarakan antara lain adalah ; ketidak-adilan
pemerintah, menjamurnya seks bebas sebagai buah warisan dari generasi tua, merebaknya
narkotik yang menjangkit kaum muda, kritik kontes aurat indah, kebijakan atasan
yang mustahil bisa dibantah, nasib kakek-nenek Amerika yang tak dianggap, profesi
bukanlah nilai kualitas seseorang, kecemasan Emha akan muslim yang
enggan menyebarkan rahmat ke alam sekitar, pasang-surut teater rakyat, nasib
ludruk, pesona yogya sebagai ibu kota budaya, dan lain-lain.
Buku dengan tebal 444 halaman ini dibagi menjadi 6 bab
(Trotoar, Traffic Light, Halte, Parkir, Tikungan, Trayek), dengan setiap
babnya berisi beberapa esai yang dirajut dengan bahasa indah dan renyah.
Dengan latar belakang muslim tanggap, seniman, dan budayawan.
Ditambah dengan kepiawaiannya dalam merangkai kata, Emha hadir membawa angin
segar buat pembacanya, pesan-pesan keagamaan yang sarat nilai kehidupan ia
usung dengan bingkai ke-seniman-annya, lalu ia poles dengan kearifan
nya soal psikolog sosial dan budaya, maka hal itu menjadi keunikan
tersendiri, dan mampu dengan tepat menikam sasaran.
Penguasaan penulis terhadap kata-kata ilmiah menjadikan buku
ini lebih berbobot, juga cocok buat kawula penulis pemula yang ingin membiasakan diri dan belajar menjadikan
tulisan nya sedikit-sedikit tercampur dengan bahasa yang bakal mengundang decak
kagum masyarakat pembaca sekalian. Bahasa yang kaya dengan istilah isme, trans, tas, dan sebagainya. Ya, bahasa ilmiah.
Ditambah ciri khas Cak Nun (Sapaan akrab Emha) yakni
memperkaya tulisan dengan istilah-istilah pribadi yang unik dan terkadang
membuat geleng-geleng kepala (antara takjub dan lucu), tapi tidak ada kesan pemaksaan,
semuanya cocok dan ilmiah. Membuat karya-karya nya lebih beraroma sedap, cocok
menjadi teman duduk semua lapisan.
Jum’at, 20 Maret 2015, 15:43 (10-20 Maret)
السلام عليكم ورحمة الله وبركا ته
1 komentar:
Terimakasih atas sharingnya.. :) bagus banget buku ini
Posting Komentar