Maret 20, 2015 -
No comments
Rekontruksi Spirit Uzlah Di Zaman Sarat Gelisah
السلام عليكم ورحمة الله وبركا ته
Uzlah
atau mengasingkan diri merupakan sebeuah upacara wajib yang harus dilakukan
oleh setiap manusia. Dalam bahasa lain ia juga bisa disebut sebagai meditasi,
bertapa, dan sejenisnya yang berbau “pengasingan” batin dari khalayak ramai.
Nilai inti dari kegiatan ini adalah menjauhkan diri dari riuh dan hiruk-pikuk
kehidupan untuk lebih jernih menatap diri lebih dalam lagi.
Hati
atau qolb itu berasal dari akar kata qollaba yuqallibu, yang
bermakna membolak-balik, mudah terkena fluktuasi perasaan, dan berbagai macam
gejolak yang berhimpun di satu pusat bernama Qolb atau hati. Ringkasnya,
disebut hati itu jika isi yang dikandung di dalamnya mudah menggelinjang dan
tak pernah diam, ia tak akan diam, selalu berbolak-balik keadaannya.
Maka,
manusia selaku makhluk yang mempunyai hati, pasti akan merasakan guncangan yang
hebat, setiap ada masalah yang ditemuinya, maka sontak hati mengalami
turbulensi rasa, entah itu menyenangnkan atau bahkan hambar menyisakan duka.
Dari yang mampu membuat sungging senyum merekah di pipi, sampai yang bisa
menikam jiwa dengan tombak besi tajamnya. Itulah hidup yang sarat ke-terbolak-balik-kan
Uzlah
atau meditasi merupakan salah satu jalan untuk lebih mendewasakan diri. Seringkali
kita lupa dan terlalu tenggelam dengan apa yang kita lakukan selama ini, sampai
evaluasi diri sering kita acuhkan dan kita anggap barang yang tak terlalu
urgen. Jauhnya manusia untuk melakukan ritual Uzlah ini telah memicu gradasi
esensi diri yang dahsyat dalam drinya. Mereka yang tidak mengakrabinya mudah
frustasi, dan cepat menuduh betapa busuknya semua rentet aktivitas kehidupan.
Nabi
Muhammad Saw melakukan Uzlah di gua Hira sebagai unjuk rasa atas
kepenatan beliau mengenai problem yang dilakoni umatnya yang gemar membelot
dakwah Nabi, disana ia mengadukan permasalahan yang membelitnya kepada Tuhan
Semesta Alam, meminta solusi dan trik pemecahan masalah, sebenarnya hal itu
bisa beliau lakukan di tengah keramaian Mekkah, namun, sekali lagi, Uzlah yang
meng intim kan kita dengan masalah yang kita tanggung menjadi sebuah
perpaduan yang eksotis, dengan demikian, beliau bisa lebih khusyuk mengkaji
diri dan sesekali menjadikan masalah sebagai sosok yang berdiri di hadapannya,
ia sadap dan telisik sosok masalah dengan jeli dan penuh kecermatan.
Hasil
yang didapat amat efektif. Beliau menjadi tenang dan bisa lebih dewasa
menyikapi permasalahan, salah satunya lantaran Uzlah tersebut. Teladan dari
manusia terbaik semesta ini harus diambil hikmahnya. Lalu diaplikasikan dalam
jenjang kehidupan. Dan, ini banyak ditempuh oleh para pengikutnya, banyak
sekali dari ulama-ulama kita yang menjadikan salah satu kegiatan pemecah
masalah.
Bukan
hanya sufi, yang rajin mempraktekkan cara Uzlah ini sebagai jalan keluar
masalah dan menjadi semacam jalan suluk menuju Rabb, melainkan Imam
Asy-Syafi’i, salah satu Imam Mazhab yang masyhur, kalau beliau mempunyai
permaslahan Fiqih yang tak bisa diatasi, maka beliau lantas berlawat ke Makam
abu Hanifah, dan sebelum pulang ke rumahnya, masalah yang belum kelar itu
segera tuntas dan teratasi.
Hal
yang saya tangkap disini Imam As-Syafi’i pergi ke Makam Abu Hanifah bukan hanya
untuk berziarah dan mendo’akan salah satu ulama pendahulunya itu saja,
melainkan ia memilih tempat tersebut karena terbukti tempat yang ia kunjungi
itu memiliki daya raksasa untuk memaksimalkan serta mengoptimalkan kerja Uzlah
yang bakal ia jalani, yang dengan itu, salah satunya, permasalahan bisa
dipecahkan. Otoritas Uzlah dalam hal ini, yakni terkait kiat penenang jiwa, adalah
hal aksiomatis dan praktis.
Mari,
klarifikasikan teori ini dengan praktek anda langsung. Saat anda terjerat
sebuah masalah yang menghimpit dada dan menyesakkan tata nafas anda, cobalah
ber-Uzlah mengasingkan diri, mengasinglah dan men-jernih-lah, pahami dan
renungi serta jiwai diri anda yang besar dengan masalah yang anda dera yang
sejatinya begitu kecil, hembuskan nafas kepenatan dan hirup udara sejuk yang
menenteramkan rongga dada anda. Sudahi, bangkit, dan mulai hadapi lagi masalah
yang sedang menghadang anda dengan keyakinan baru anda yang lebih mentereng dan
berkilau penuh harapan.
السلام عليكم ورحمة الله وبركا ته
0 komentar:
Posting Komentar