November 05, 2016 -
Intelektual,Kampus
No comments


Kajian Skripsi Oleh Syarif Hade
· Dalam kajian
penelitian ada 3 sistem pembahasan : Mono-Disipliner, Inter-Disipliner, dan
Multi Disipliner. Mono bermakna kajian hanya sebatas bidsang tafsir, Inter
berarti mengaitkan kajian tafsir dengan ilmu ke-Ushuluddin-an yang lain, Multi
adalah pengkajian tafsir yang ditautkan dengan ilmu lintas fakultas.
· Dalam
penelitian ada yang namanya objek dan korpus. Objek adalah makro sasaran
penelitian sedangkan korpus adalah satuan-satuan yang membawahi objek. Misal : Objek
“Ayat-Ayat Jihad” Korpusnya adalah setiap ayat tentang jihad.
·
Rumusan
masalah dalam Bab 1 tak perlu panjang-panjang, asal tajam dan sesuai sasaran
·
Latarbelakang
Masalah mengurai alasan kenapa penelitian ini menjadi penting, daya tawar
terbaru apa yang coba diungkapkan dalam penelitian ini.
·
Tinjauan
Pustaka : Mencari kajian yang setema dengan tujuan memetik kesimpulan bahwa
pada penelitian kita ada hal berbeda yang patut dan layak diangkat, minimal 5
kajian pustaka.
·
Dalam
mendedah peninjauan pustaka, peneliti di harap memperhatikan unsur-unsur
sebagai berikut : isi karya, kelebihan, kekurangan, dan apa yang berbeda dari
karya anda- dalam mengkaji lebih dalam peninjauan pustaka
·
Saat
meneliti, anda adalah seorang pakar atas apa yang anda teliti. Korek segala hal
yang bertalian dengan objek penelitian anda. Anda lebih menguasai materi
ketimbang dosen yang menguji hasil penelitian, kecuali beliau-beliau pernah
mengkaji tema serupa dan tentunya dengan hasil lapangan yang lebih profesional
·
Dalam membuat
skripsi anda harus memetakan konsep jauh-jauh hari.
·
Dalam
meneliti, peneliti harus mengakrabi objek sedemikian rupa. Entah suka entah
tidak.
·
Dianjurkan untuk
meneliti karya-karya lokal sebagai fokus penelitian. Hitung-hitung menduniakan
kekayaan intelektual nusantara. Sebagai contoh yang tengah marak saat ini
adalah terkait penafsiran surat al-Ma’idah ayat 51. Cari dan himpun
tafsir-tafsir al-Ma’idah ayat 51 dari berbagai literatur tafsir ulama nusantara
·
Penelitian,
meski tak bisa mutlak tanpa bersandar kepada tinjauan pustaka sebelumnya, ia
tetap harus bersifat Noveltis : Bersifat kebaruan.
·
Ciri-ciri
orang radikal adalah ia hanya dicekoki dengan satu kebenaran saja dan enggan
untuk melangsungkan diskusi atau sekadar mengopi-ngopi.
·
Pada bab 4
analisis yang kita kemukakan harus memiliki argumentasi. Berefrensi.
·
Jika tidak
ditemukan argumen penopang, entah karena minim pustaka atau kebaruan tema, maka
kita bisa menyiasatinya dengan menggagas argumen sendiri dengan metode
penggiringan ilmiah.
·
Jangan melambai
saat menulis skripsi. Jangan plagiasi. Terapkan aplikasi review story.
0 komentar:
Posting Komentar