November 04, 2016 -
Darussunnah,Intelektual
No comments


Dakwah Nabi Saw Pendekatan Misi
Yang dimaksud dengan dakwah pendekatan missi
adalah pengiriman tenaga da’i ke wilayah-wilayah yang belum mengenal Islam.Tujuannya
adalah mengenalkan Islam kepada semesta raya, mengubah penyembah berhala
menjadi penyembah Allah semata.
Meski pendekatan ini bertalian dengan metode
pendidikan, namun yang lebih disorot disini adalah
pengiriman da’inya sendiri. Ketika nabi di Mekkah, missi hanya dilancarkan
sekali saja, namun saat di Madinah, pengiriman tenaga dakwah dilakukan
besar-besaran. Pendekatan ini kelak dilanjutkan oleh sahabat.
1.
Yastrib.
Usai warga Yastrib melangsungkan Baiat Aqobah
pertama, mereka meminta kepada Nabi Saw agar dikirimi seorang da’i untuk
mengajari mereka agama Islam. Nabi mengirim Mush’ab bin Umair ke Yastrib. Terdapat
perbedaan pendapat apakah Mush’ab pergi bersama peserta Baiat Aqobah (Ibn
Hisyam) atau menyusul setelahnya, saat surat keperluan mendatangkan da’i tiba
(Ibn Sa’d).
Mush’ab adalah misionaris pertama dalam Islam.
Ketika di Madinah ia diam di rumah Sa’ad bin Zurarah. Cara dakwah yang
digunakan adalah door to door mengajarkan Al-Qur’an dan agama Islam. Sewaktu
musim haji tiba, ia tiba di Mekkah dengan membawa 73 orang Yastrib yang
kemudian di bai’at dalam Bai’at Aqobah kedua.
Mush’ab adalah seorang pemuda kaya kelahiran
Makkah. Ketika jahiliah ia begitu bermewah-mewahan, tatkala ber-Islam semua itu
ia tinggalkan. Bahkan, ketika ia gugur di medan Uhud pada umur ke empat puluh,
harta satu-satunya yang ia punya adalah baju yang tengah dikenakan ditambah sehelai
selimut kecil yang digunakannya sebagai kafan, yang karena kecilnya harus
ditambahi dengan rumput.
2.
Najed
Pada 4 H Nabi Saw kedatangan seorang tamu dari
Najed. Ketika ditawari untuk masuk Islam ia tidak mau, ia malah meminta Nabi
agar mengirimkan tenaga da’i ke sana. Usai melalui perbedatan panjang, Nabi
mengirim 70 ahli Qur’an sebagai da’i yang dipimpin oleh Mundzir bin Al-Amr.
Setiba di tempat antara kampung Bani Umair dan
Bani Sulaim, Bi’r Ma;unah. Mereka menguasi Haram bin Milhan untuk menyampaikan
surat Nabi kepada Amir bin Tufail, musuh Nabi Saw. Nahas, setibanya di sana,
usai menyampaikan surat dari Nabi Saw ia malah ditombak dan tersungkur tanpa sang
Amir melihat surat dari Nabi Saw tersebut. Menyaksikan kemenangannya ia berkata
Fuztu Wa Rabbil Ka’bah.
Tak puas dengan pembunuhan Haram, Amir bin
Tufayl menyuruh Bani Sulaim seperti Ushayyah, Ri’l dan Dzakwan, untuk membabat
abis para missionaris. Semua terbunuh kecuali Ka’ab bin Zeid al-Najjar, beliau hidup
dan gugur di perang Khandaq.
Tak jauh dari mereka, dua missionaris, Amr bin
Umayyah dan al-Mundzir bin Uqbah, ketika mendengar berita tersebut mereka tidak
terima dan membalas kematian teman-temannya. Mundzir terbunuh dan Amr ditawan lalu
dilepaskan. Mendengar peristiwa ini Nabi melangsungkan Qunut Nazilah seraya
mengutuk keras tindak kejahatan tersebut.
3.
Khaibar
Missi dakwah Nabi ini berbarengan dengan
terjadinya perang Khaibar pada 7H. Yang ditugaskan dalam pemberangkatan ini
adalah Ali. Nabi mengarahkan agar Ali mengajaknya dengan tenang, ajak mereka
masuk Islam, dan beritahu kewajiban
mereka. Nabi juga menyebutkan pahala jika ia memasukkan orang ke dalam Islam.
Lantaran mereka enggan masuk Islam, Ali memerangi mereka.
4.
Yaman
Meski tidak berbarengan, mereka ; Mu’adz bin
Jabal, Musa Al-Asy’ari, Ali bin Abi Thalib, Al-Barra’ bin Azibb, dan Khalid bin
Walid, oleh Nabi dikirim ke Yaman untuk mengajarkan Islam di sana.
Al-Barra’ bin Azib dan Khalid dikirim ke Yaman
dan tinggal di sana selama 6 bulan namun
tak ada yang masuk Islam satupun. Ketika Khalid digantikan oleh Ali, keduanya
mendatangi kabilah Hamdan, Ali membacakan Al-Qur’an kepada mereka dan serentak
satu kabilah masuk Islam.
Mendengar itu nabi berdo’a, “Assalam ala
Hamdan, Assalam ala Hamdan.”
Sedang Mu’adz dan Abu Musa tatkala mereka
hendak ditutus ke Yaman, Nabi berpesan, “Permudahkan urusan mereka dan jangan
dipersulit. Beri mereka berita gembira dan jangan bikin mereka kapok.” Mu’adz
diberi mandat mengurusi pendidikan di Yaman dan Hadramaut.
5.
Najran
Nabi Muhammad kedatangan tamu dari Najran
bernama Al-Aqib dan As-Sayyid. Kedunnya hendak mengutuk Nabi namun tidak jadi
malah meminta da’i. Usai penantian dan harapan segenap sahabat, yang dipilih adalah
Abu Ubaidah bin Al-Jarroh. Pada tahun ke 10 H Khalid menyusul dikirim ke Bani
al-Harits dan kesemuanya masuk Islam.
6.
Makkah
Ketika Fathu Makkah selesai, Nabi
menunjuk Mu’adz bin Jabal untuk mengajarkan Islam di Makkah dan menunjuk Attab
bin Usaid untuk menjadi walikota di sana.
Missi
Dakwah Pada Masa Sahabat
Lapangan penyebaran tenaga dakwah masa sahabat
mencakup Timur Tengah, Eropa hingga Asia Tengah
1.
Kufah
Pada pengutusan ini ada 370 sahabat. 300 dari
peserta baiat syajaroh (baiat di bawah pohon di Hudaibiyyah pada 6 H)
dan 70 dari ahl badr. Di antaranya Ali, Ibn Mas’ud, Sa’ad bin Abi
Waqqash, dll.
Umar mengirim surat ke warga Kufah sebuah berita
gembira tentang dipilihnya Ammar bin Yasir sebagai gubernur Kufah dan Ibn
Mas’ud sebagai tenaga da’i dan pembanti wazir. Keduanya termasuk sahabat paling
cerdas. Ibn Mas’ud juga menjadi bendahara di sana. Ibn Sa’d menulis 150
biografi sahabat yang pernah tinggal di Kufah. Umumnya mereka wafat disana
kecuali beberapa yang dimutasikan.
2.
Basrah
(Iraq)
Di dalamnya banyak sahabat tersebar di sana. Abdullah
bin Abbas, Anas bin Malik, Utsbah bin Ghazwan, Imran bin Husayn, Abu Barzah
al-Aslami, Ma’qil bin Yasar.
3.
Syam
(Syria, Libanon, Jordan, Palestina)
Menurut sejarawan Walid bin Muslim ada sepuluh
ribu pasang mata yang melihat Nabi yang tinggal di sana. Yazid bin Abu Sufyan
mengirim surat kepada Umar agar dikirimi ulama.Dikirimilah sejumlah sahabat, di
antaranya Mu’adz bin Jabal, Ubadah bin Shamit, Abu Darda’.
4.
(Meliputi Sudan)
Pada Masa Umar dikirimi tenaga da’i yang
diketuai oleh Sa’d bin Abi Waqqsoh. Ibn Sa’d menulis 32 biografi sahabat yang
wafat di sana.
5.
Afrika
Utara
Pada masa Umar, di bawah kepemimpinan Amr bin
Ash, Islam membebaskan Libia, Tunisia, Al-Jazair, dan Maroko (al-Maghrib). Amr
meminta agar diperluas lagi namun tak disetujui oleh Umar.
Pada masa Utsman, gubernur Mesir Abdullah bin
Sa’d diizinkan mengislamkan negeri-negeri Afrika Utara. Dikirimlah sahabat-sahabat dari Madinah, Ibn
Abbas, Abdullah Ibn Ja’far, Hasan-husain, Ibn Zubair, dan lain-lain.
6.
Jurjan
(Iran)
Dibebaskan pada 18 H. Sahabat-sahabat yang
berdiam di sana ; Husein bin Ali, Ibn Umar, Hudzaifah Ibn Yaman, Abu Hurairah,
Ibn Zubair.
7.
Qazwin (Iran Utara)
Ada beberapa sahabat yang menjadi tenaga
dakwah di sana. Mereka adalah Al-Barra’ bin Azib, Sa’id bin al-Ash, Ibn Abbas,
Salman AlFarisi, Abu Hurairah, dan lain lain.
8.
Khurasan
Terletak di Asia, di selatan sungai Amodaria,
sebelah timur Iran. Khurasan kini masuk wilaah Iran dan Afghanistan dan
Turkmenistan.Sahabat-sahabat yang tinggal di sana aadlaah : Buraidah bin
Hushaib al-Aslami, Abu Barzah al-Aslami, al-Hakam bin Amr al-Ghifari, dan
lain-lain.
Falsafah
Bi’tsah
Contoh-contoh di atas menunjukkan bahwa
sahabat yang awalnya hidup bersama Nabi rela menyebar demi menegakkan kalimat
Islam. Mereka menyulap penyembah kebatilan menjadi penyembah Allah, mengejar
amalan yang pahalanya lebih baik dari dunia dan seisinya.
Anggapan bahwa di Madinah lebih nikmat
ditinggali dibanding menyebarkan Islam itu tidaklah benar. Jika benar demikian
maka sahabat lebih nyaman tinggal di Madinah. Dan tentu peta Islam tak akan
sebesar sekarang.
Dana
Bi’tsah
Masalah sumber dana dakwah tidak banyak
disinggung disini. Namun dari pemaparan sebelumnya bisa dikulik keterangan
bahwa mereka semua mendapat dana dari zakat dan jizyah, baitul mal, sumbangan
dermawan.
Mengenai dana, secara umum tidaklah kesulitan,
karena mereka biasa hidup sederhana.
Perbandingan antara masa Sahabat dan masa Nabi
Perbedaan :
1.
Masa Nabi
hanya jazirah Arab sedang masa sahabat lebih meluas. Hal ini dikarenakan pada
masa Nabi adalah masa pembentukan Islam yang sahabat tak boleh jauh-jauh
darinya, khawatir kehilangan kontak
2.
Pada Masa
Nabi para dai tidak selamanya tinggal di suatu daerah. Ada kalanya mereka
ditarik dan dimutasi ke daerah lain. Berbeda dengan sahabat, dimana mereka
tingggal, menyatu, dan meninggal disana (?)
0 komentar:
Posting Komentar