Juni 02, 2016 -
Renungan
No comments


Kisah Munier
Tersebutlah seorang pria lugu bernama Munier sedang asyik
mendekam di hadapan laptop merk HP-nya. wajahnya tampak serius memandangi layar
kaca di depannya. Dua-tiga nyamuk yang berusaha merebut perhatiannya tidak
digubris sama sekali. Lantaran kesal, satu nyamuk menghunjamkan serumnya ke
tengkuk Munier. Nyamuk berhasil, namun nahas, gerakan Munier yang amat cepat
itu keburu meringkus gelagat nyamuk. Nyamuk mati tertepuk. Dan, Munier kembali
asyik dengan laptop kesayangannya.
Munier merupakan mahasiswa di suatu perguruan tinggi ternama
di bilangan Pasar Jum’at. Kini ia tengah menempuh semester 7 di fakultas Ushuluddin
jurusan Tafsir Hadis. Di kelas setinggi ini ia disibukkan dengan penggarapan
skripsi dan kewajiban merampungkan hafalan al-Qur’annya.
Maka, di tengah naungan mendung itu, sambil lalu menyaksikan
aktivitas Jakarta yang tak kunjung padam, ia asyik tenggelam dengan gawai
mengetiknya. Jari-jemarinya lincah bermain di atas tuts-tuts keyboard.
Awan boleh tidak cerah. Tapi soal penyelesaian tugas akhir
ini tidak boleh ada kata menyerah.
#STRONG!
0 komentar:
Posting Komentar