Agustus 27, 2015 -
Diary Book
No comments


Berangkat Dari Tegukan Kopi
Berangkat dari secangkir kopi yang direguk sore berganti
malam ini. Angan-angan yang telah digariskan dan belum sempat terealisasi butuh
perhatian untuk kembali digalakkan. Tanpa terasa, saat hati merasa tenang
sedang tugas belum lagi selesai dikerjakan, maka setan telah melempar jala, dan
kita tererangkap di dalamnya.
Membiarkan ide buntu bercokol di kepala, hati yang tidak
tenang mengapung mengisi hari, paradigma melangkah terseok tak tentu arah,
pandangan berjalan terlunta-lunta mengais sekelumit cahaya, adalah tindakan
yang hanya membuat kita semakin
Perenungan yang mendalam, pemantapan yang serius, serta
tindakan yang berarti adalah tindakan yang harus digagas, demi merampungkan
kewajiban yang kita emban.
Detik demi detik berlari menelurkan menit. Menit
bergendengan dengan menit lainnya menciptakan jam. Jam mengalir dalam satu anak
sungai bersatupadu dengan jam-jam lainnya bemruara dalam lautan hari. Begitu
seterusnya, hari bergulat dengan hari lainya memicu minggu, minggu lalu bulau
lalu tahun sampai akhirnya membuat rajutan waktu kehidupan yang membentang
luas. Siap untuk dinikmati! Sedia untuk disetubuhi!
Ciputat, 18 Agustus 2015
0 komentar:
Posting Komentar