Juli 24, 2015 -
Resensi
No comments


Sekilas Tentang Novel "Ayah" Karya Andrea Hirata
Judul :
Ayah
Penulis :
Andrea Hirata
Penerbit :
Bentang
Tahun :
2015 (Mei)
Tempat :
Yogyakarta
Cetakan : III
Tebal :
xx+412 hal
Peresensi :
Ja’far Tamam
_____________________________________________________________________
Novel ini saya beli pada hari Selasa 14 Juli 2015 malam hari
di Gramedia Bintaro Plaza dengan harga 74.000, uang adalah THR Lebaran 1426 H
dari ibu terkasih Nuryamah, buku langsung saya lahap dan bisa terselesaikan
pada Kamis 16 Juli 2015 jam 11:21 pagi menjelang siang. 2 hari saya mengunyah
nya.
Novel Ayah mengisahkan tentang seorang Sabari, ayah
luar biasa, dengan seorang Zorro, anak yang cerdas dan gemar membahagiakan
ayahnya. Dan kisah tentang seorang Marlena, ibu dari Zorro dan cinta sebelah
tangan Sabari. Semua dikemas dengan gaya yang tidak membosankan dan dihiasi
bahsa yang lugas dan berwibawa!
_____________________________________________________________________
Sabari adalah seorang anak Belitong yang lahir dalam
buaian seorang ayah bernama Insyafi. Sabari bin Insyafi. Rajin berpuisi dan
sering menumpahkan suka dan duka dalam hidupnya ke dalam untaian puisi. Ia
tamatan SMA, kemudian bekerja sebagai kuli serabutan yang memiliki integritas
tinggi dalam bekerja. Semenjak SMP sudah mencintai seorang gadis bernama
Marlena, gadis jelita yang satu atap sekolah dengannya. Sabari jatuh cinta
kepada Marlena. Cinta pertama dan terakhir dalam hidupnya yang begitu besar dan
membuncah sepanjang hidupnya. Meski nyatanya bagai bertepuk sebelah tangan,
namun kebahagiaan terbesar yang dirasakan oleh Sabari bukan lewat realita bahwa
ia harus memiliki Marlena dan menjadi pendamping hidupnya. Melihat Marlena
bahagia saja, meski ia tengah asik bermain cinta dengan orang lain itu telah
mampu membuat dirinya berlinang madu kehidupan. Bahagia tak keruan. Dan, untuk
Marlena, ia sanggup menggapai apa yang dianggap takkan tercapai.
Sabari pada akhirnya mampu menikah dengn Marlena, itupun
lantaran terjadi satu peristiwa yang tak terduga yang dialami oleh
Marlena. Akibat kebrutalan Marlena dalam bergaul itulah, Sabari merelakan diri
untuk menjadi tumbal. Merawat Marlena yang hamil hingga melahirkan seorang anak
cerdas. Anak yang kelak mampu mengisi kehidupan Sabari dengan canda tawa, menjadi
pengganti Marlena yang pergi meninggalkan Sabari. Anak itu bernama Zorro.
Zorro adalah anak hasil perselingkuhan Marlena dengan
seorang lelaki tak bertanggung jawab. Namun demikian, ia harus bersyukur karena
pada akhirnya seorang yang trengginas dalam mengurus serta mampu memperjuangkan
kebahagiannya hadir sebagai ayah yang istimewa. Zorro adalah anak Marlena
dengan ayah Sabari. Semenjak kecil Zorro diasuh dengan siaga tinggi, diberinya
perhatian laksana belahan hati yang tiada duanya. Pergi kesini berdua, berjalan
ke sana berdua. Tak terpisahkan walau sesaat.
Hingga pada saat ibunya, Marlena, dengan tega merebutnya di
suatu malam, saat Zorro dan Sabari tengah menenun kebahagiaan di suatu pasar
malam. Dengan dikawani beberapa orang berperawakan besar, anak itu dihempas
dari pelukan Sabari menuju dunia antah berantah. Sabari tak berkutik, ia
terharu dan termangu, trenyuh dan pilu, Duka berbalut sembilu menohok dadanya.
Semenjak itu Sabari bagai seorang kehilangan harta yang amat
berharga. Badannya tak terurus, wajahnya tirus, berjalan lunglai, sambil
berkali-kali menyebut nama Marlena dan Zorro, dimanakah Engkau Berada...?! Sabari
tercabik luka. Sabari disambar duka.
Usut punya usut, ternyata Marlena membawa Zorro untuk hidup
bersamanya dengan lelaki lain. Manikam namanya, seorang berpendidikan tinggi
(Drs. Adalah pendidikan tertinggi yang bisa diraih saat itu). Namun tak lama
setelah itu keduanya cerai. Dan Marlena menikah lagi dengan Jonprijale, seorang
musisi dari group band ternama di Medan.
Tak lama setelah itu, saat Marlena berhasil melabrak
Jonprijale bercumbu dengan wanita lain di sebuah toko obat, maka Marlena mengajukan
tutup buku ke meja hijau. Jonprijale amat terkejut dan bagai orang gila setelah
itu. Namun untung, setelah setahun ia menggila datang Tamat dan Ukun, sahabat
Sabari yang saat itu tengah melakukan ekspedisi mencari Zorro, yang memberinya
semangat untuk kembali menjalani kehidupan sebagaimana biasa. Jonprijale
sembuh, namun ia tak lagi bersama Marlena.
Kemudian mereka berdua terlunta-lunta di tanah Medan. Dua
orang ibu-anak yang mengais kebahagiaan hidup di tengah hiruk pikuk kota,
mencari tempat berteduh. Namun akhirnya ada seorang bernama Amirza yang
bersedia menjadi ayah angkatnya. Pada akhir kisah, Zorro akhirnya mampu kembali
menghambur ke pelukan ayah, Sabari, setelah 8 tahun lamanya berpisah!
Marlena, seorang gadis jelita yang dicintai oleh
Sabari, pria buruk rupa namun berhati mulia, dengan cinta yang menggelora! Namun,
rupanya Marlena tak mau lihat apa yang dibalik dadanya, ia cenderung
menyaksikan tampilan Sabari yang kurang menguntungkan itu. Sejak duduk di SMA, Sabari
melayangkan surat kepada Marlena, namun tak pernah terbalaskan. Sabari melempar
lembing kerinduannya kepada Marlena, namun lembing itu kembali semburat ke
arahnya tanpa mengenai sasaran. Benar-benar cinta bertepuk sebelah tangan.
Menikah dengan Sabari adalah hal terpahit yang dia jajaki. Itupun
karena keadaan yang amat genting tak terperikan. Akhirnya, ayah Marlena
menikahkan Marlena dengan Sabari. Dalam kisah dituturkan bahwa, Sabari hanya
bertemu dengan Marlena sebanyak 4 kali. Kemudian Marlena minggat dari rumahnya,
setelah terjadi perang keluarga dengan ayahnya yang begitu dahsyat tak terkira.
Ia pergi ke Aceh, Medan, Bagangsiapiapi, dan daerah lain yang tak bisa kusebut
semua. Pindah dari lelaki ini ke lelaki itu. Menikah, hidup bersama, merasa tak
cocok, lalu berpisah. Menikah, hidup bersama, lelah bertengkar, kemudian cerai.
Menikah, hidup bersama, ada yang tak setia, lalu tutup buku. Hingga pada
akhirnya ia menikah dengan Amirza, dan bertahan hingga menutup napas di akhir
2014. Ia kemudian minta untuk dikuburkan di samping Sabari yang telah dahulu
berkalang tanah pada pertengahan 2013.
Di makam Sabari dituliskan sebuah bait puisi yang amat
menarik, Biarkan Aku mati dalam keharuman cntamu, atas prakarsa
Amiru-lah ia memasukkan penggal puisi milik Sabari dlam bingkai nisannya. Juga
makam Marlena, yang dibangun di samping pusara Sabari terpagut nama Marlena,
dengan kalimat “Purnama Dua Belas” bersemayam di bawah namanya.
Ketika sang penutur kisah, Andrea Hirata,ditanya, apakah
makam itu memang benar adanya? Andrea mengatakan bahwa ia memang pernah melihat
dua nisan tersebut dengan mata kepala sendiri. Ia nyata, lengkap dengan riwayat
kehidupan yang begitu mempesona, yang membuat sang Hirata mengatakan, “Kisah
Cinta Sabari dan Marlena, kisah cinta paling hebat yang pernah kuketahui seumur
hidupku.”
Buku ini buku yang indah mempesona. Masih banyak kisah lain
yang menarik yang disajkan di dalamnya. Ada Tamat, Ukun, Toharun,
sahabat-sahabat Sabari yang setia menemani Sabari berjibaku menjalankan
kehidupan: gembira, getir, ceria, hambar, manis, pahit, surga, neraka, dan
berbagai macam kombinasi rasa lainnya. Beragam kekonyolan kerap mewarnai
kehidupan. Ada tukang juru antar surat pengadilan agama, yang mengajari Sabari
teori gratifikasi punya Isaac Newton (meski yang benar adalah Gravitasi.
Pelesetan). Ada Zuraida, sahabat pena Marlena yang juga menjadi penyambung rasa
Sabari dengan Marlena, saat masa-masa sekolah dulu. Ada Izmi, laki-laki
Belitong yang ingin menjadi Dokter Hewan. Izmi diam-diam menjadikan Sabari
sebagai panutan hidupnya. Kegigihan Sabari dalam mendapatkan Marlena, serta
perjuangan dan pengorbanan yang besar yang dilakukannya itu membuat Izmi
semangat kembali berkutat dengan pelajaran setelah sebelumnya obor ghirah dalam
jiwanya sempat memendar dan hampir redup sempurna.
Buku yang bijak, isnpiratif, dan wajib dimiliki oleh semua
kalangan. Penulis novel Laskar pelangi yang sudah diterjemahkan ke dalam
36 bahasa ini begitu ringan dan nikmat untuk diarungi. Banyak pesan moral dan
hikmah bertaburan yang dijajakan di dalamnya. Uang jajan anda yang anda
sisihkan untuk merengkuh buku ini dari dekapan rak toko buku Gramedia tidaklah
sebanding dengan kumpulan kata yang menjuntai indah di dalamnya, ribuah
inspirasi tertuang mengalir bersama der nafas per aksaranya. Perasaan anda akan
bergolak lewat kisah Marlena dan Sabari yang eksotis ini!
Selamat menikmati.
Warung Berkah, Kamis 16 Juli 2015, 12:58
0 komentar:
Posting Komentar