Mei 04, 2015 -
No comments


Tafsir Ayat Nyamuk Dalam Surat Al-Baqoroh Perspektif Pak Blankon Hitam
السلام عليكم ورحمة الله وبركا ته
Sebagaimana
lazimnya, segenap mahasiswa Ushuluddin Prodi Ilmu Qur’an dan Tafsir semester 4
pada hari Selasa terdapat mata kuliah Membaca Kitab Tafsir dengan Pak KH.
Syarif Rahmat, SQ, MA. Sebagai dosen pembimbingnya.
Pada kesempatan
kali ini, ayat yang dibahas adalah ayat ke 26 dari surat al-Baqoroh, dengan
bunyi redaksi sebagai berikut :
Innallaha
La Yastahyyi An Yadhriba Matsalan Ma Ba’udhotan Fama Fauqoha...
Dengan tafsiran bebas seperti ini : Bahwasanya Allah tidak segan
untuk memberikan perumpamaan kepada manusia yakni berupa seekor nyamuk atau
selainnya. Dari perumpamaan ini orang-orang yang beriman mengetahui bahwasanya
dalam perumpamaan ada hikmah dan kebenaran yang dikandungnya, karena itu
datangnya dari Allah, tidak mungkin Allah menurunkan kesia-siaan buat manusia. Namun,
orang-orang yang kufur dan menentang akan mengatakan bahwa Allah telah berbuat
kesia-siaan dengan perumpaan itu.
Dalam hal ini
Pak Syarif amat menyayangkan tindakan orang-orang kafir yang mengatakan bahwa
perumpamaan itu merupakan tindak ke sia-sia an belaka yang diperuntukkan
manusia dari Allah Swt.
Kemudian beliau
dalam menguraikan tafsir ayat ini mengungkapkan faidah-faidah apa yang bisa
kita ambil dari perumpamaan nyamuk yang dituangkan oleh Allah dalam kalam-Nya.
Adapun hikmah
dan pelajaran-pelajaran yang bisa didapatkan dari perumpaan yang Allah berikan
untuk manusia adalah :
1.
Nyamuk
adalah seekor makhluk yang mencuri hak selainnya dengan ilegal. Ia menghisap
darah manusia tanpa izin yang punya. Dalam hal ini Allah ingin memberitahu
kepada manusia bahwa diantara sifat-sifat yang dimiiliki manusia itu ada yang
serupa dengan nyamuk. Maka, hal yang seperti ini, yang bisa merugikan orang
lain adalah hal yang harus dihindari oleh mereka yang tengah menempuh jalan
menuju keselamatan. Jangan tiru nyamuk (dalam hal ini) jika anda ingin sampai
di tujuan!
2.
Nyamuk
jika sudah gemuk, perutnya penuh hasil hisapan darah, maka ia akan sulit untuk
terbang. Tubuh yang ia punya bertambah bebannya, membuat sayap-sayap kecilnya
tak kuasa untuk membawanya mengangkasa. Hal ini sama dengan manusia, manusia
yang gemar memenuhi ruang dalam perutnya maka akan menjadikan dirinya malas dan
takaran nafsu yang ada dalam dirinya semakin berkembang tak terkira. Jika sudah
demikian, ia akan selalu dicengkeram nafsu birahinya, dan susah untuk men
sakral kan diri, naik menuju rabb-nya. Maka dari itu agama menganjurkan manusia
untuk berpuasa. Puasa bisa mengosongkan diri dari beban-beban nafsu buruk,
dengan demikian, ibaratnya nyamuk yang belum menghisap darah, ia akan bergerak
lincah dan mampu terbang dengan tinggi menuju sumber poros ksejatian hidup di
semesta alam, Allah Swt.
3.
Nyamuk
dengan segala sikapnya yang menggangu membuat kehadirannya tidak diharapakan. Sama
dengan manusia yang sering berbuat keonaran dan tdak pernah melahirkan kebaikan
buat sesama, maka kemunculan batang hidungnya tidak dibutuhkan sama sekali. Buat
apa coba?
4.
Namun
diluar dari kehadirannya yang membuat resah banyak orang, ia justru melahirkan
sebuah kemanfaatan buat manusia, menciptakan lapangan usaha yang cukup
produktif. Bayangkan, ada berapa perusahan yang lahir untuk sekedar membasmi
bintang kecil yang nakal ini, sudah berapa manusia yang bekerja dan meraih peruntungan
di dalamnya. Apa yang Allah lakukan untuk hamba-hamba-Nya selalu mengandung
hikmah tak terduga.
5.
Bahaya
yang dihasilkan nyamuk yang paling berbahaya adalah aedes aegypty atau
demam berdarah. Untuk terkena penyakit ini tidak ditentukan, entah itu rakyat
miskin atau orang paling kaya, semuan kena. Sekali nyamuk hitam-putih
yang berbahaya itu hinggap di kulit, kemudian menyuntikkan serumnya,
mengejanglah ia. Terkaparlah dirinya.
Saat menguraikan
jalan hidupnya, Pak Syarif Rahmat memberi kami sebuah nasehat bijak bahwa kita
harus ikhlas dalam mengabdi, tak usah pamrih jika diminta bantuan, tak usah
memilih mana yang lebih besar dan mana yang kecil, selama itu bermanfaat buat
orang lain maka lakukanlah! Allah akan memberikan ganti yang besar tak terkira,
ia datang melalui jalur yang tak terduga!
Mushalla PTIQ
Jakarta, Selasa 28 April 2015.
Dilengkapi di Darus-Sunnah, 04 April 2015, 19:00
السلام عليكم ورحمة الله وبركا ته
0 komentar:
Posting Komentar