Mei 11, 2015 -
No comments


Konsep Kehancuran Bangsa (al-Isra’ ayat 16)
السلام عليكم ورحمة الله وبركا ته
Setidaknya ada 3 konsep yang
menjadi ciri khas Al-Qur’an saat mengabadikan sebuah kejadian berupa azab yang
menimpa kaum-kaum terdahulu. 3 komponen yang amat penting dan berkumpul menjadi
sebuah keutuhan konsep. Konsep tersebut adalah Waktu, Sebab, dan Tokoh
sebuah peristiwa penghancuran Bangsa.
Sebuah sampel, mari kita tarik
surat al-Isra’ ayat 16 sebagai bahan kajian kita kali ini. Akan kita urai satu
persatu dari 3 komponen tersebut terkait ayat ini.
Ayat yang berada di bagian awal
juz 15 ini mengisahkan tentang pengazaban sebuah kaum lantaran mereka enggan
untuk diajak berdialektika bersama, mengagungkan titah Tuhan untuk mewujudkan
kehidupan yang ideal dengan balutan tauhid yang bersih lagi jernih. Mereka
membangkang dan melawan.
Waktu yang ditampilkan
dalam ayat tersebut adalah bahwa ia terjadi pada masa-masa setelah Nabi Nuh As.
dikarenakan pada masa sebelum Nuh belum turun Syari’at, dan syari’at itu
berkaitan erat dengan Rasul, sedangkan Nuh adalah Rasul Allah yang pertama
kali. kejadian ini berlangsung di berbagai masa-masa yang pada intinya semua
itu terjadi pasca Nabi Nuh As.
Sebab mengapa adzab
itu diturunkan adalah karena mereka enggan ketika diajak untuk mnegesakan dan
mengagungkan Allah Swt. Fafasaqu Fiha, mereka membangkang dan
mendurhakai perintah dan ajakan Allah. Dikarenakan kesombongan yang melekat
dalam dadanya, maka buram mata hati memandang, semuanya rabun tak terlihat,
cahaya hidayah menjadi kabur, tak terjangkau. Maka adzab datang menyambutnya,
dengan tampangnya yang seram lagi mencekam!
Tokoh
yang tengah diajak berkutat dalam ayat ini adalah al-mutraf (orang-orang
kaya) dalam tataran sebuah kaum. Saat seorang Rasul menegur kekeliruan yang
mereka perbuat, mengajak mereka untuk menggunakan harta mereka untuk
didistribusikan ke jalan yang benar, mereka malah miring dan berbelok menuju
jalan yang dimurkai-Nya, menghamburkan berliannya demi memuasi rasa hedonisme
nya yang tinggi. Namun demikian, harta dan kuasa telah menyulap mereka dari
seorang hamba yang seharusnya merasa lemah dan hina, menjadi makhluk kecil yang
sok menjadi raksasa!
Begitulah Allah memuat sekian
kisah yang amat berharhga dalam antologi kalam-Nya. Semua dikemas bukan tanpa
maksud dan tujuan. Semua hendaknya diambil pelajaran buat kaum-kaum setelahnya.
Kita tarik sebab dan tokoh-tokoh
yang terjadi pada kisah pengazaban tersebut. Mengapa si Fulan mendapatkan
perlakuan seperti itu dari Tuhan-nya. Sebab apa yang membuat mereka menerima
pukulan telak seperti itu? Dan orang-orang yang diberi mata hati yang jernih
akan bisa menangkap semuanya, ia akan berkonsentrasi dan berkontemplasi atas
peristiwa tersebut. Lantas meraup emas dari bentangan tanah coklat di hadapan
kita.
Semoga kita bisa termasuk di
antara mereka. Amien... J
#Disarikan dari uraian Pak Husnul
Hakim saar mata kuliah Studi Naskah Tafsir, terkhusus saat membahas Konsep
Kehancuran Bangsa (Al-Isra’ : 16), di Institut PTIQ Jakarta, 11 Mei 2015.
*Darus-Sunnah.
Senin, 11 Mei 2015, 23:10.
السلام عليكم ورحمة الله وبركا ته
0 komentar:
Posting Komentar