Maret 15, 2015 -
No comments
Untuk Meraih Kemulian Dibutuhkan Perjuangan Yang Tak Murahan
السلام عليكم ورحمة الله وبركا ته
Biasakan untuk melakukan
kebaikan, meski hati anda terkadang menolak untuk melakukannya. Jangan terlalu
di risaukan jika dalam saat-saat kehidupan anda ada bisikan yang menyuruh anda
mundur dan mendorong anda mengibarkan bendera putih. Terus melaju dengan teguh
dan susuri bumi dengan semangat membara, sehingga yang melihatmu itu seakan tak
percaya dengan apa yang kau lakukan, kau begitu nekad dan bergairah sekali
dalam menebarkan kebaikan.
Kebaikan butuh keberanian. Kemuliaan
itu barang mahal, maka untuk mendapatkannya juga dibutuhkan cara dan perjuangan
yang tidak murah. Banyak kita dapati sebuah permasalahan yang cukup mengerikan
hadir dalam kehidupan kita, wujudnya yang seram dan mencekam itu mampu membuat
hati bergidik ketakutan. Masalah yang terus dibiarkan malah akan meraksasa dan
akhirnya menghimpit hidup kita tanpa kesudahan. Dan itu, amat tidak nikmat.
Sebagai contoh, anda masuk ke
sebuah perguruan tinggi berbasis al-Qur’an. Dan hebatnya, semua mahasiswa yang
ada di sana diwajibkan untuk menghafal Al-Qur’an 30 Juz tanpa terkecuali. Anda
selaku manusia yang normal bisa memilih dua jalan, maju atau berhenti.
Bagi mereka yang menginginkan
kemuliaan dalam hidupnya maka ia akan memilih maju. Bagi mereka yang tidak
terlalu tertarik dengan prestasi kemuliaan hidupnya, akan lebih memilih mundur.
Orang yang memilih maju akan banyak menghadapi macam-macam tantangan dari arah
yang terduga, namun kelak ia akan reguk kemuliaan hidup, ia bakal dikenang dan
namanya akan selalu menyala di sanubari sejarah. Begitu dengan yang memilih
mundur, ia akan merasa tenang dan rintangan hidup amat jarang mengunjunginya,
sehingga hidupnya seakan terasa nikmat tiada tara, karena dengan demikian
mungkin ia bisa menertawai atau setidaknya duduk di atas dipan-dipan sambil
mengobrol bersama teman se pemikirannya, sambil sesekali memperhatikan mereka
yang memilih maju dan sibuk dengan tugas yang melimpah ruah. Tapi amat
disayangkan, yang memilih mundur ini tidak menyadari dan tidak peka dengan
nikmat waktu, kesenangan yang ia geluti itu sebentar lagi akan sirna ditelan
masa, ia tak ubahnya tengah membesarkan singa di dalam rumahnya, dan ketika
singa tersebut besar dan dewasa, ia akan menerkam penguninya. Nikmat waktu yang
disediakan disia-siakannya dengan hal yang tak membawa manfaat sedikitpun.
Dan masih banyak contoh lainnya.
Seperti anda, yang tengah menjadi mahasiswa, mau tidak mau harus tampil
berbicara di depan publik, hati dan nafsu busuk anda pasti bakal menghasut dan
menjerat anda agar tidak usah tampil, biarlah orang lain saja yang unjuk suara.
Maka dengan demikian, jika memperturuti hawa nafsu, anda akan terkcuilkan dan
hanya akan didik menjadi seorang pengumpat ulung, yang hanya bisa mengeluh di
belakang panggung, namun kelu tatkala berdiri di podium.
Tapi, jika anda memilih untuk
mencoba, meski rasa takut begitu mengungkung dan meremukkan mental, bergetar
dan bahkan ter-kencing-kencing, itu tidak menjadi masalah, karena yang
terpenting anda sudah berani mencoba.
Coba, coba, dan coba terus. Meski
lidah sering kelu, wajah kadang tersipu, kaki kenyang akan tubrukan undakan,
terserimpung dan terjerambab, bahkan bukan hanya bersimbah peluh, sekalpun dahi anda yang mulus itu pernah
mencium tanah keras di jalan, maka jangan berhenti untuk berusaha, berusaha
untuk mencoba.
السلام عليكم ورحمة الله وبركا ته
0 komentar:
Posting Komentar