Selasa, 10 Februari 2015

Februari 10, 2015 - No comments

The Power Of Istiqomah

السلام عليكم ورحمة الله وبركا ته

Istiqomah akan membuahkan kesuksesan” (Kata Bijak)

Istiomah adalah sikap kita dalam menekuni sebuah cita-cita dengan semangat yang sungguh-sungguh. Ia adalah sebuah ke-konsistensi-an dalam mengejar asa dan menggapai cita. Istiqomah yang berarti berkesinambungan menuntut pelakunya berusaha keras untuk membiasakan diri melakukan serantai kegiatan dan aktivitas yang akan mengantarkannya menuju keberhasilan.

Contohnya adalah seorang yang tak pandai berenang yang ingin menjadi perenang handal yang mampu menjuarai olimpiade renang. Ingat! Dia adalah seorang yang tak tahu menahu masalah renang bahkan untuk mendekati air pun ia merasa agak ketakutan, kira-kira begitu. Namun ia punya dua buah senjata yang ampuh yang tertanam dalam dirinya; kemauan dan ke istiqomah-an. Setiap hari ia berlatih selama kurang lebih lima jam. Bertapa dan mengasingkan diri untuk memperdalami ilmu renang di sebuah kolam yang secara khusus ia pesan.

Hari pertama ia mulai bergidik kedinginan. Hari kelima mulai terbiasa dengan nuansa air namun masih tak jarang kakinya sering kram. Di hari berikutnya ia bahkan sempat tenggelam dan megap-megap karena kelelep, namun akhirnya ia bisa menyelamatkan diri. Semua yang terjadi sempat membuat dirinya kesal, dan menjadi batu panas di hati; mengapa ia tak kunjung-kunjung bisa mengatasi masalah ini? Hampir ia berhenti mencoba, namun kemudian ia sadar bahwa ia harus memaksakan diri untuk terus mencoba dan berusaha. Tidak ada yang tidak bisa, begitu gumamnya.

Sebulan, sesemester, setahun, se windu, se dasawarsa. Dalam waktu itu ia terus meng-konsistenkan diri untuk berlatih berenang dan mencoba menguasai medan kolam dengan sebaik-baiknya. Pahit dan getir selalu ia telan, meski dengan muka masam. Gagal dan banyak cobaan lainnya ikut menghimpit hidupnya, inilah hidup, semua harus dihadapi dengan dada lapang dan penuh keyakinan bahwa di depan kelak akan ada hasil memuaskan yang tengah menanti. Tidak ada kelezatan kecuali setelah bersusah payah. Pepatah itu ia pegang erat-erat dan ia patri kuat-kuat dalam dada. Dan  itulah kelak yang akan membuka jalan yang lain agar tiba menuju apa yang ia harapkan. Karena ia paham betul bahwa jika tekad sudah bulat, maka tersibaklah jalan!

Selama masa proses pembentukan itu ia selingi dengan mengikuti beberapa perlombaan kecil, terkadang kalah dan terkadang gagal. Mulai naik ke puncak yang agak tinggi ia ikut andil merayakan pekan perlombaan yang diadakan oleh Kabupaten. Kemudian Provinsi lalu nasional. Pernah kalah dan terjatuh di depan lawan? Sering. Namun bara semangat yang mengendap dalam dadanya kian menyala begitu menyadari bahwa kekalahan yang ia terima bukanlah akhir dari segalanya. Ia harus bangkit dan terus maju menerjang lawan.

Sampai kemudian, akhirnya ia menjadi delegasi negara untuk ikut merayakan olimpiade olahraga se-dunia. Ia menjadi delegasi cabang olah raga renang. Dengan ke-percaya diri an yang tingi dan pikiran positif akan menang, ia berangkat dan menyingsingkan lengan, siap melibas lawan. Pluit di bunyikan dan ia melompat ke pelukan kolam. Diikuti oleh 20 peserta lainnya yang ikut meramaikan cabang olahraga renang tingkat internasional ini, ia menggerakkan seluruh anggota badannya dengan lincah dan sigap. Lengan dan kaki nya yang berotot sibuk berkutat bergerak menakhlukkan air biru yang tengah ia arungi. Nafas ia atur dengan rapi, dan seluruh tubuhnya serentak megikuti irama naluri jiwa perenangnya. Heboh dan menggemparkan.

Sorak sorai penonton begitu membahana. Menghiasi angaksa gelanggang olah raga. melecut semangat para pejuang yang tengah berpeang. Semua peserta terlihat saling beradu unjuk kebolehan. Menunjukkan kepada dunia yang tengah menonton nya bahwa betapa gigihnya mereka tatkala mempersiapkan diri memenangkan perlombaan ini, dan inilah saatnya memamerkan bakat dan talenta yang telah disiapkan jauh-jauh hari dan telah banyak menguras banyak tenaga, bahkan darah.

Akhirnya, usai melewati beberapa perjuangan yang cukup melelahkan ia menang dan semua lawan bertekuk lutut di hadapannya. Tawa kebahagiaan menggores di wajah nya. Inilah buah dari apa yang kemarin ia tanam. Ia melakukan proses maka wajib baginya hasil. Perjuangan selalu akan melahirkan hasil yang bagus. Dia mau, lalu kemudian istiqomah melakukan segala sesuatu yang mampu mengantarkannya menuju kesuksesan. Ia sabar dan terus mencoba. Maka dapatlah ia.

Begitulah sedikit gambaran tentang sebuah ke-istiqomah-kan. Kesulitan yang mengusik pasti akan hadir. Bakal ada beberapa pengganggu yang mengusik tidur tenang anda. Anda di suruh bangun, selesaikan tugas dan kewajiban yang tertera! Maka demikian, seorang penulis dan banyak bidang lainnya yang akan merasakan demikian. Pahitnya perjuangan bakal membuahkan hasil yang serupa. Berakit-rakit ke hulu, berenang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu, baru senang kemudian.

Dan jika ia mampu memenuhi persayaratannya, akan dia reguk cawan berisi minuman yang manis dan menyegarkan. Semua yang ia alami ia lihat nilainya, dan ia tersenyum dengan senyuman menawan, membuat iri yang memandang. Akhirnya, getir dan hambar yang ia telan kemarin, kini bisa membawa berkah dan keajaiban yang nyata. Ia mampu bernafas lega, sambil di temani sungging senyum kemenangan menggantung di dada.

Siapa pelakunya? Semua bisa. Mulai dari anak kecil sampai dewasa, bahkan tua. Pria dan wanita. Namun yang amat memungkinkan adalah anak kecil dan orang dewasa. Selain waktu yang tersedia juga banyak, semangat yang menggebu-gebu pun masih hangat di dada. Dan wajib diingat pula sebuah pepatah bahwa “belajar di masa muda bagai mengukir di atas batu, belajar di masa tua bagai mengukir ia atas air”. Maka, syukur2 jika anak-anak yang masih panas semangatnya mau mencoba teori istiqomah ini.

Dan, mulailah dari sekarang serta praktikkan dari apa yang anda anggap bermanfaat di sekitar anda. Anda yang masih duduk di bangku sekolah, coba dan praktikkan dengan cara masuk kelas rutin, dengarkan guru, patuhi disiplin dan lain sebagainya.. Anda yang tengah mengaji di sebuah Taman Pengajian Anak-Anak. Maka belajarlah dengan serius, dengarkan guru, dan kerjakan tugas sesuai dengan perintah. Maka, jika anda melakukan semua ini dengan baik dan teratur, anda sendiri yang bakal mencicipi buah manis hasil usaha anda. Analogikan sendiri dengan bidang yang tengah anda geluti, dan rasakan hasil gemilang nya!


Yayasan An-Naml, Selasa 10 Februari 2015, 23:14

 السلام عليكم ورحمة الله وبركا ته

0 komentar:

Posting Komentar

Back to top