Februari 19, 2015 -
No comments
Mengedepankan Penyesalan
السلام عليكم ورحمة الله وبركا ته
“kata banyak orang
penyesalan itu datangnya dibelakang, namun saya mengatakan, apakah tidak bisa
untuk dikedepankan tanggal mainnya, sehingga bisa dilihat gambarannya, dan kita
bisa menyadari betapa pahitnya penyesalan?
bisa. caranya adalah
dengan menyaksikan saksi sejarah penyesalan itu sendiri. kita cermati
dalam-dalam dan hayati dengan saksama, bagaimana generasi sebelum kita telah
banyak musnah ditindas kejamnya kancah perjuangan hidup, banyak dari mereka
raib dilindas roda perlombaan yang amat sengit dan memunculkan ribuan kubik
keringat dan darah kesungguh-sungguhan. Mereka kewalahan menghadapi masa depan,
karena lalai mempersiapkan hari kemudian, lupa akan betapa ketatnya senjata dan
medan perang yang harus dihadapi.
Masa muda yang senggang
dan penuh dengan energi gemilang luput mereka gunakan untuk ditabung dan
disalurkan menjadi sebuah perbendaharaan masa tua kelak. Jutaan detik dicecer
begitu saja, tandas nyaris tanpa sisa, terbuang cuma-Cuma. Mereka bisa
dikatakan kalah dalam pertarungan ini, berleha-leha dan sedikit daya juang
membuat mereka kelelahan menghadapi masa tua, maka tugas kita untuk mengambil
pelajaran dari semua!
Sebagai misal adalah apa
yang di alami salah seorang yang dekat dengan saya. Ia yang kini tengah berumur
50 puluhan tengah giat-giatnya belajar ayat suci al-Qur’an kepada saya. Dasar
orang tua, laksana kata pepatah, “belajar di masa tua bagai melukis di atas
air”, ia belajar memang dengan penuh semangat, tapi usia yang tak lagi muda itu
seakan menghilangi greget aksi belajarnya. Maka kemudian dia bisa, tapi
perlahan. Jauh jika dibanding dengan mereka yang mampu “mengukir di atas batu.”
Maka gunakan waktu dengan baik mulai dari sekarang.
Kita yang masih muda,
masih begitu banyak waktu yang bisa dijual dengan harga setinggi-tingginya,
mari gunakan untuk perniagaan yang amat menguntungkan ini. Musuh hebat tengah
menyiapkan pedang dan kuda-kuda lincahnya untuk menerjang kita, tugas kita
adalah mempercantik strategi, menghunus pedang, melatih prajurit bermental
baja, lalu serang dan tebas mereka di subuh buta!
Allahu Akbar!”
Jakarta, 04 Januari 2015.
08:50
السلام عليكم ورحمة الله وبركا ته
0 komentar:
Posting Komentar