Juli 19, 2014 -
Agama
No comments
@169 Besarnya Al-Qur’an
السلام عليكم ورحمة الله وبركا ته
Al-qur’an diturunkan
sebagai petunjuk buat manusia, sebagai pelita dan sebagai pemecah solusi. Ia abadi
dan tak akan pernah surut kemukjizatannya, mereka yang menentangnya adalah
orang-orang yang celaka, dan mereka yang
ingin mendalaminya merekalah yang mampu mersakan betapa manisnya sari pati
Al-Qur’an.
Al-Qur’an bukan hanya
senandung lagu, ia juga bukan senandung puisi, atau ia bukan deretan syair, ia
lebih dari itu semua dan mencakup segalanya, nada-nadanya yang begitu merdu
mampu membuat mereka yng beriman wajilat qulubuhum, mereka seakan
mengerti betul apa pesan yang ingin disampaikan oleh Al-Qur’an, Al-Qur’an yang
tiada bandingannya itu bisa membuat kita terlena akan kebesaran-Nya, mampu
membuat siapa yang berkonsentrasi untuk mencapai hakikatnya terjaru biru
melihat keagungannya, itulah Al-Qur’an.
Umat-umat Islam
terdahulu merupkan sample manusia terbaik sepanjang zaman, khusunya pada masa
Nabi Saw. Allah berikan mereka sebuah kitb yang amat besar berikut sunnah yang
sungguh mulia pengaruhnya untuk kemajuan bangsa mereka, mereka adalah umat yang
mendengar lalu melaksanakan apa yang dia dengar dari kebaikan, merekalah umat
yang benar-benar kan berjaya dunia-akhirat. Ya Allah jadikan kami seperti
mereka.
Maka berbeda halnya
dengan keadaan zaman belakangan ini, saya hidup di tahun 2014, dimana umat
islam sudah mencapai umur 15 abad, dan penduduknya pun sudah 1 miliar
lebih, namun begitulah, dunia semakin
lama semakin usang, bukan hanya dunia yang kita tinggali saja, manusia-manusianya
pun sudah mulai usang dan rapuh imannya. Al-Qur’an yang dengan izin-Nya masih
tetap sama seperti Al-Qur’an yang dulu dikaji dan diprektekkan oleh umat-umat
terdahulu, hanya saja banyak sekali manusia muslim saat ini yang tidak mengenal
lagi apa itu Al-Qur’an, yang mereka tahu hanyalah bahwasanya Al-Qur’an dalah
sebuah kitb agama umat islam, ia diturunkan sebagai penuntun dan sebagai
pemecah solusi umat, mereka mempercayai hal itu dan mereka tidak meyakininya. Mengapa
saya mengatakan demikian karena begitulah realita mengatakn.
Paham materialistis yng
asal-muasalnya disuung oleh kaum barat dan sayathinnya telah banyak
merusak akidah umat islam, kita lebih suka mendengarkan acara-acara
pertelevisian dari pada membaca kitab suci Al-Qur’an, kita lebih senang
mendengarkan musik berikut alunan merdu suara penyanyi perempuan yang mendayu-dayu
daripada duduk mengkaji itab suci Al-Qur’an, kita lebih bangga ketika mereka
bisa menghafal lirik lagu group band ternama daripada bisa menghafal ayat-ayat
suci nan indah dalam Al-Qur’an. Maka kebikan apalagi yang bisa kita harapkan?
Subhanallah, Maha Suci
Allah Zat Yang Menurunkan Al-Qur;an tanpa cacat sedikitpun. Mari saudara-saudara,
kita men-sadarkan diri kita kembali, sudah seberapa jauh jarak antara kita
dengan Al-Qur’an, sempatkah kita untuk berdiam sejenak di pojok ruangan untuk
menghafal Al-Qur’an, pernahkah kita terdiam sejanak untuk menikmati indahnya
tilawatul Qur’an yang dilakukan oleh para imam-imam, pernah kita ketika tengah
mmebaca Al-Qur;an hati kita tersentuh lantas trenyuh lantaran makna-maknay yang
tesirat di dalamnya berhasil menohok hati kita, atau mungkin hati kita yang sudah
mengeras laksana batu di pegungungan, yang jangan untuk menghafal, membacanya
pun kita laksana baca koran saja?
Allahummar hamna
bil Qur’an Waj’alhu lana imaman wa nuuran Wa hudan Wa Rahmah...
Warung Berkah, 19 July
2014. 17:51, sore menjelang maghrib yang semua makhluk tengah tunduk akan
kebesaran-Nya.
السلام عليكم ورحمة الله وبركا ته
0 komentar:
Posting Komentar