Maret 14, 2014 -
Agama
No comments


@130 Dua Perkara Yang Tidak Ada Bandingannya (Nashaihul Ibad)
.....السلام عليكم و رحمة الله و بركاته
Nabi bersabda, “ Ada dua perkara yang tidak ada sesuatu
apapun melebih keutamaan keduanya, yaitu beriman kepada Allah dan bermanfaat
bagi sesama muslim”
Dari hadits di atas sungguh ada sebuah pelajaran yang amat
berharga yang bisa kita tangkap, yaknin, Rasulullah saw. Mengajarkan kepada
kita bahwa ada dua amalan yang tak ada bandingannya terhadap keduanya, Iman
kepada Allah SWT. dan bermanfaat bagi sesama muslim. Berikut akan saya
terangkan secara rinci satu per satu agar lebih terang dan jelas menganai makna
batiniah hadits tersebut.
1-Iman Kepada Allah :
ia merupakan rukun iman yang pertama dalam agama Islam, hal ini bukanlah omong
kosong belaka, ungkapan “saya beriman kepada Allah” merupakan bentuk yang
paling kongkrit untuk menegaskan keislaan seseorang, mempercayai bahwa Allah
adalah Tuhan satu-satunya yang berhak kita sembah dan kita agungkan, kita
selaku manusia yang lemah, haruslah percaya bahwa Allah Yang Maha Pengatur itu
ada, dan Dia-lah yang mengatur segala peredaran di bumi ini. Maka beriman kepada
Allah merupakan sebuah kepastian yang harus dijalankan, karena jika kita tidak
percaya kepada Allah, dari mana kita berasal dan akan kemana kita kembali? Dan
cba pikirkan, milyaran planet dan bintang yang terbentang di jajaran tata surya
di atas sana siapa yang mengatur kalau bukan Dia Yang Mahabesar, Mahapengatur.
2- Bermanfaat Kepada Sesama
Muslim : yang dimaksud adalah kita bisa diambil manfaatnya oleh orang lain,
baik dari segi harta, ilmu, maupun hanya sekedar tenaga. Karena hakikat kenapa
Islam diturunkan, salah satunya adalah karena manusia butuh yang namanya
gotong-royong dan kasih sayang demi
tercapainya kedamaian dan ketentraman di muka bumi. Sungguh amat celaka mereka
yang hanya bisa berbuat kegaduhan dan keonaran di muka bumi, hal seperti ini bukan
saja digembar-gemborkan oleh agama kita saja, melainkan PBB sekalipun
menginginkan agar dunia ini senantiasa berada dalam lingkup kedamaian dan bisa
saling mencintai dan mengargai satu sama lain. Nah, maka wajar saja, jika agama
yang diturunkan oleh Sang Mahatahu Segalanya ini, mengharuskan kita bersikap
demikian, yaitu sebagai rahmatan lil ‘alamien , bisa menjadi rahmat bagi
alam semesta. Bahkan dalam sebuah hadits disebutkan bahwa “seorang muslim
adalah mereka yang menyelamatkan muslim lainnya dari lisan dan tangannya”
maksudnya berupa godaan lewat lisan maupun perbuatan yang dilancarkan kepada
muslim lainnya. Ini merupakan sebuah pelanggaran syar’i yang berakibat fatal
yaitu seperti pertikaian dan bahkan sampai kepada titik peperangan, jadi sudah jelaskan?
Jika bahwasanya Islam diturunkan memang pas dengan selera fitrah manusia yaitu
menginginkan kedamaian dan ketentraman hidup. Maka jika anda mendapati hal yang
berada di luar ini, yang mana itu dilakukan oleh seorang muslim, maka
sesungguhnya mereka telah melampaui batas, dan ingat, Allah tak menyukai
orang-orang yang sering melampaui batas dan berlebih-lebihan dalam melakukan
suatu perbuatan.
#Hadits di atas diambil dari kitab Nashaihul Ibad karya
Muhammad Nawawi bin Umar al-Jawi, pada bab Tsuna’i, Haromain:2005, hal. 4
#sedangkan Syarah (penjelasan) ditulis sendiri.
.....السلام عليكم و رحمة الله و بركاته
0 komentar:
Posting Komentar