November 01, 2015 -
Renungan
2 comments
Perempuan
Dunia tak pernah mampu maksimal
memamerkan kemolekannya jika tak ada perempuan. Secara aksiomatis, perempuan
seperti perlambang kegemerlapan dunia. Semua yang dipertalikan dengan
perempuan, bagi lelaki adalah surga yang dipaparkan, dipertontonkan keindahannya
yang kerap menggetar jiwa.
Atas restu semesta, lelaki normal
akan menyadari emanasi pesona perempuan yang melesat dengan kencang ke
pelataran jiwa kaum Adam. Dari kalangan yang tegak menjulang memegang moral
dengan kokoh, hingga lapisan yang hanya pandai menyumbar berahi kehewasannya,
perempuan selalu menjadi topik yang meriah untuk diperbincangkan.
Perempuan dengan segala fungsinya
telah menaruh sumbangsih besar kepada peradaban. Ibu, seorang perempuan yang
tanpanya tak akan lanjut estafeta keturunan manusia. Istri, sosok perempuan
yang tanpanya kaum laki-laki tak kuasa menunjukkan kelelakiannya.
Lelaki yang dewasa, pada tataran
tertentu, akan gelagapan saat dihadapkan kepada perempuan dengan jutaan rahasia
yang terkandung di dalamnya. Pekasih yang jitu seakan disusupkan dan bahkan
mungkin melebur menyatu dalam tubuh perempuan.
Wajah yang gemilang karena
ditopang semburan cahaya yang entah darimana tibanya melekat pada diri seorang
perempuan. Struktur tubuh yang tertata rapi pada diri perempuan menjelma
orkestra alam yang mempermanis gerak alam.
Perempuan, disamping sosoknya
yang terbukti mampu menumbangkan manusia-manusia terkuat pengendali sejarah,
bersemayam pula bersamanya perasaan ingin dilindungi. Dorongan hati pada diri seorang
lelaki meletup begitu kuat ingin menjadi tebing yang gagah sebagai sandaran
atas ketidakberdayaan perempuan.
Yang demikian, yakni jalinan rasa
yang terbtnuk antara lelaki dan
perempuan itulah yang dinamakan Cinta. Cinta, yang banyak kisah dan puisi-puisi
magis mengambil inspirasi darinya. Cinta, yang tanpa digurat dengan kata dan
bahasa, ia lebih mampu dan leluasa mengurai renjana.
Perempuan makhluk istimewa yang
juga dibingkai rahasia. Butuh penalaran mendalam, pengkajian serius, dan
perenungan yang menukik, untuk sekadar memahami perempuan. Tidak terhitung
laki-laki yang kurang tangkas memahami sosok perempuan malah hanya akan memantik
kekeliruan yang fatal dan mengecewakan.
Saya, penggagas kata-kata ini,
termasuk jajaran lelaki yang sukar menembus kepribadian perempuan dengan jutaan
rahasianya. Sering saya terkecoh, tertipu, dan terjerumus saat hendak mengurai
rahasia perempuan.
Meski demikian, dengan tekad
bulat, saya akan terus mencoba belajar untuk meneilisik dunia perempuan. Batin
saya menggumam, sebuah kotak pandora yang sarat rahasia, begitu memancing
khalayak untuk penasaran tentang apa yang ada di dalamnya. Demikian dengan
perempuan, dengan kemisteriusannya yang berlapis-lapis, saya malah dibuatnya
bersemangat untuk memecah sandi-sandi penguak rahasia!
Darus-Sunnah, (29/10/15)
2 komentar:
Artikel nya bagus sekali.
Semoga bermanfaat yah,
oia salam kenal
Al Quran Readpen PQ15
Bagus atikelnya gan,
Semoga manfaat,
oia salam kenal
Al Quran Readpen PQ15
Posting Komentar