Sabtu, 09 Maret 2013

Maret 09, 2013 -

@64 Sifat-Sifat Kematian dalam Al-Qur'an

 Pembuka

Kematian memiliki berbagai persepsi tersendiri di setiap kepala manusia, berbeda-beda bagaimana semua manusia menyikapinya, ada yang menjadikannya sebagai teman yang dirindukan, ada yang memasukkannya menjadi daftar musuh paling pertama yang harus dijauhi, dan juga ada yang menganggapnya sebagai fenomena alam belaka yang tak patut diperdebatkan lagi, akan tetapi semua itu, kedatangan kematian itu sendiri di benak manusia bukanlah akhir dari segalanya, bukanlah suatu tempat penghabisan di mana tidak ada lagi kehidupan selanjutnya. 
Berikut akan admin jabarkan persepsi tentang kematian menurut Al-Qur’an, admin akan berusaha mengulas tema ini dengan merujuk langsung ke sumber ilmu kehidupan yaitu “Al-Qur’an”.

Kematian sebagai Hal Yang Pasti

"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati."(QS: Ali Imran:185)

Kematian adalah kewajiban yang harus diemban manusia, tak peduli ia berasal dari ras dan bangsa apa, kematian tetap menjadi hal yang wajib diterima.  Disana dicantumkan “setiap yang berjiwa”, atau berarti semua manusia pasti akan menjumpainya, semua pasti akan kembali ke pangkuan Tuhannya, bertanggung jawab penuh terhadap apa yang ia perbuat selama di dunia ini.

Kematian Itu tak Kenal Waktu
"Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya." (Al-A'rof: 34)

Ia tidak bisa ditebak kapan akan bertandang ke jiwa manusia, ia bagai tak kasat mata mengintai keseharian kita, tak ada yang tahu kepastianya melainkan allah Swt. Inilah rupanya yang menjadi titik terang kenapa manusia harus hati-hati dalam kehidupannya, kenapa semua manusia saling berlomba berharap agar mengakhiri hidupnya dengan khusnul khotimah.  Dengan kemisteriusannya ini, manusia dituntut untuk berhati-hati dalam bertindak, ber- muhasabah diri sebelum tiba masa penghitungan amal yang sesungguhnya. 

Seperti apa dan bagaimana cara kita akan menju kematian, semua tergantung kita semua, ada yang mati dalam keadaan sujud (ini yang banyak diharapkan manusia kebanyakan), ada yang mati dalam keadaan normal lantaran digerus penyakit di atas ranjang rumah sakit, atau mungkin ada yang mati dalam keadaan sungguh memiriskan (ketika ia tengah bergelut di tempat penuh maksiat dan penuh kutukan Tuhan). Semua tidak bisa ada yang menebak, kapan ia akan bertamu ke rumah kita!!!

Kematian Makhluk Yang Tak Bisa Dihadang

“Di mana saja kalian berada, kematian pasti akan mendapati kalian, walaupun kalian berada di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (An-Nisa`: 78)

Kematian memang tak pandang status maupun jabatan, semua dipukul rata, semua kedapatan bagian untuk mencicipinya. Dimanapun kita berada ia akan dengan setia mengunjungi kita, menjemput dengan tiada kabar kedatangan.  Bahkan, saking takutnya manusia dalam mengahadapi tamu ‘spesial’ ini, banyak yang menggunakan jasa dukun untuk memberikan rekomendasi kapan dan bagaimana serta dimana kita akan mati...? Sungguh tindakan yang akan malah membuat diri sengsara, di saat ia akan menghadapi hari Penimbangan, malah ia beratkan timbangannya (dosanya). Yah, ia (kematian) akan mengetahui keberadaan kita dimanapun di seluruh belahan dunia ini disaat kita sudah memasuki ‘waktunya’, tak peduli walau kita tengah berlindung di balik bangunan yang megah dan terlindung teksturnya, ia akan bersiap menjemput kita.

Kemisteriusan Takdir Tuhan Dan Kematian 

Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui apa yang akan diusahakannya besok . Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Luqman: 34).

Tuhan memang identik dengan hal yang berbau Ghaib, tak bisa dinalar oleh panca indra kita, semua berjalan sesuai kehendak-Nya ditambah dengan usaha kita mengubah garis kehidupan tersebut. Bukan hanya kita ketidak-tahuan kita tentang apa yang akan kita perbuat esok hari, Allah meletakkan ‘lokasi’ dimana kita akan menemui ajal menjadi hal yang sulit dijangkau pikiran, sekalipun ada dukun yang tahu akan hal itu, itu pastilah bantuan kaum setan yang kerjaannya suka menguping kabar Samawi antara Allah dan malaikat-Nya, dan itu pastilah amat dikecam oleh Allah Swt.

Penutup
Itulah sekelumit penjelasan admin tentang ‘kematian’, semua merujuk pada tindakan kita agar lekas berhati-hati menjaga amal perbuatan, karena menilik kemisteriusan dan keburaman pengetahuan kita tentang hal tersebut tak lepas kemungkinan kalau dua deti kemudian pun kita bisa kedatangan ‘tamu-spesial” tersebut. Hanya kepada Allah-lah kita meminta keselamatan, kalau ada salah kata ataupun kalimat yang tak pantas ditulis, tolong perbaikannya buat blog ini dengan komen agan sekalian . . .

Back to top