Desember 18, 2015 -
No comments


Malas Menulis (?)
Semakin hari semakin nyata warna kegelisahan yang merundung
jiwaku. Pasalnya, sudah sekian lama saya tidak membubuhkan tinta di atas word
dalam laptop-ku. Rasa malas begitu kuat menyergap diri, ide seakan buntu,
inspirasi seakan mengangkat kopernya dan pergi entah kemana. Ada apa gerangan,
saya juga tak tahu persis detailnya.
Mengapa keresahan mencuat tatkala tangan ini terdiam tak
menggoreskan pena. Adakah alasan mengapa jiwa seolah berdenyut tak keruan
manakala didapati bahwa kanvas yang terbentang di hadapan sudah sekian lama tak
dituangi tinta penggugah makna.
Iya, ada. Adalah kearifan saya tentang manfaat menulis yang
begitu dalam sudah mengakar dalam pikiran, urgensi dunia kepenulisan telah tertanam
begitu dalam di tataran paradigma, signifikansi pengabadian diri kita melalui aksara
yang kita toleh usai tersemai di pelataran hati, yang kemudian, hal demikian
diimbangi dengan perlakuan tidak senonoh saya dengan tidak merangkai kata cukup
sekian lama. Dan kegelisahan pun kian merebak bak cendawan di tengah musim
hujan.
Jika sudah demikian, saat yang kita cintai sudah tak lagi dekat
dengan kita, apakah keliru jika kemudian menguar dari dalam hati ini semacam
kelinglungan. Seakan ada yang hilang, lenyap tak tentu rimbanya. Dia, yang kita
kasihi, timbul tenggelam dari peredaran, lamat-lamat gaungnya terdengar, sayup
di pendengaran, kabur di penglihatan.
Oh, tuhan, mengapa demikian.
Usai perenungan jeli dan mendalam, simak pengalaman dari
teman-teman, serta melalui hasil pembelajaran kepada beragam guru, satu
pelajaran inti yang bisa kupetik dari keterjerembaban ini, yakni minimnya penguatan
target yang harus saya jalani ke depan.
Bintaro, 11 Desember 2015
0 komentar:
Posting Komentar