Juli 18, 2014 -
Agama
No comments
@164 Majelis Ilmu Itu Laksana Majelis Surga ( Ibnu Taimiyyah )
Majelis ilmu itu menjadi majelis surga jika di dalamnya selalu
didengungkan kalimat Allah, kira-kira begitulah kalimat pelengkap yang cocok
disandingkan untuk seorang Imam besar Ibnu Taimiyyah ketika mengumpamakan
majelis ilmu dengan surga yang nikmatnya bukan main. Satu hal yang kemudian
menjadi pertanyaan buat kita semua, mengapa ilmu begitu besar posisinya di sisi
para ulama agama ini, dan mengapa pula Allah memberikan jaminan bahwa orang
yang senantiasa menyibukkan dirinya dengan ilmu maka akan dingkat derajatnya?
Dan bukankah dalam firman yang lain Allah berfirman bahwasanya orang yang takut
kepadaku hanyalah Ulama? Berikut
jawabannya, insya Allah akan kami paparkan dengan penjelasan yang ringan namun
mengena, tidak menggunakan bahasa yang njelimet
dan dijamin memuaskan...
Pembaca yang budiman, perlu diketahui bahwasanya telah banyak dalil
yang menegaskan masalah kemuliaan ilmu berikut mereka yang disibukkan
dengannya, entah itu dari Al-Qur’an maupun hadits, sebut saja ayat yang
membahas tentang bahwasanya orang yang mencari ilmu maka akan diangkat
derajatnya oleh Allah Swt, dan pula
banyak ayat yang mengisyaratkan tentang urgensi sebuah ilmu pengetahuan,
contohnya adalah banyak di dalam ayat dalam Al-Qur’an menyebutkan kata-kata “
Afala Ta’qiluun?” “ Afala tatafakkarun?” “ Afala Tadzakkarun?”, bunyi ungkapan
ayat diats memang tidak langsung menyatakan tentang betapa besarnya peran ilmu
dalam memehami kehidupan ini, namun jika kita teliti lebih dalam dan lebih
sekasama disana tersirat tentang beberapa ungkapan yang sangat mengandung makna
tersebut, kata2 “berakal” “berfirkir” “Mengingat” adalah sangat identik dengan
keilmuan, kata-kata tersebut adalah sinonim maknawi
yang ingin diungkapkan oleh bunyi ayat tersebut, yaitu khususnya tentang
fadhilah mencari ilmu.
Dan dari hadits pun banyak yang menceritakan tentang
keistimewaannya, sebut saja tentang sebuah hadits yang mengatakan bahwa seluruh
makhluk yang ada di laut itu akan mendo’akan para pencari ilmu, dan malaikat
pun membentangkan kedua sayapnya untuk menaungi sang pencari ilmu agar terus
terlindungi, dan tentunya semua ini adalah kehendak Allah Swt.
Tidak hanya itu, jika kita menilik kepada peribahasa Arab yang
sangat terkenal yaitu yang berbunyi, “ Jikalau bukan karena ilmu, maka manusia
akan seperti binatang”, kita yakin bahwa
apa yang diungkapkan oleh pepaatah tersbut memang sangat pas dengan urgensi
sebuah ilmu dalam kehidupan manusia, orang yang tidak mempunyai ilmu, hidup di
dunia ini hanyalah laksana mayit yang hidup, yang tidak mengetahui mana baik
dan buruk, yang buta akan kebenaran dan mana kepalsuan, yang tuli akan mana
suara sapi dan mana suara kereta api, begitulah perumpamaan orang yang
menjalankan hidup ini tanpa sebuah ilmu yang mengiringnya. Adakah ia akan
selamat sampai tujuan, jika jalan yang ia lalui itu banyak aral melintang,
jalan curam di pinggir tebing yang dalam, duri membentang di setiap langkah di
depan, malam yang penuh dengan kegelapan dan hampa rembulan, sedangkan ia
berjalan tanpa alat bantu dan alat penerang sama sekali?
Darussunnah, 16 Juli 2014.
21:29, Malam yang dingin di lantai 3 asrama pesantren.
Wassalaamu 'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...
0 komentar:
Posting Komentar