April 06, 2014 -
Agama
No comments


@137 Kesimpulan Buku “Hadits-Hadits Palsu Seputar Ramadhan” karya Prof. Dr. K.H. Ali Musthafa Ya’Qub (tinjauan ulang pengamatan pembaca)
Ø
Teks Hadits ini
secara sempurna berbunyi, “permulaan bulan Ramadhan itu rahmat, pertengahannya
maghfirah, dan penghabisannya merupakan pembebasan dari Neraka” .
Ø
Rawi dan Sanad Hadits
: hadits ini diriwayatkan oleh al-Uaqili, Ibnu ‘Adiy, al-Khatib al-Baghdadi,
ad-Dailami dan Ibnu Asakir. Sedankan sanadnya adalah Sallam bin Sawwar, dan
Maslamah bin al-Shat, dari Az-Zuhri, dari Abu Salamah, dari Abu Hurairah, dari
Nabi Saw
Ø
Kualitas Hadits : Imam
as-Suyuthi mengatakan bahwa hadits ini adalah dho’if sedangkan Al-Albani
mengatakan bahwa Hadits ini adalah Munkar, pernyataan al-Albani ini
tidak bertentangan, karena sejatinya hadits munkar adalah bagian dari
hadits dho’if. Sedangkan hadits munkar adalah hadis dimana dalam
sanadnya terdapat perawi yang pernah
melakukan kesalahan parah, pelupa, atau ia seorang yang jelas melakukan maksiat
(fasiq)
Ø
Sumber ke-Munkar-an
: di dalam sanadnya terdapat seorang dua orang perawi bernama Sallam bin Sawwar
dan Maslamah bin al-Shalt. Menurut kritikus Hadits Ibn ‘Adiy “Sallam bin Sawwar-adalah munkar al-hadits
(haditsnya munkar), sementara Ibn Hibban mengatakan bahwa Sallam bin Sawwar
tidak boleh dijadikan pegangan (hujjah) kecuali apabila ada rawi lain
yang meriwayatkan haditsnya. Sedangkan Maslamah bin al-Shalt adlaha matruk (haditsnya
ditinggalkan). Hadits Matruk adalah hadits dimana dalam sanadnya
terdapat perawi yang dituduh sebagai pendusta.
Ø
Riwayat lain :
memang ada hadits dari riwayat lain yang erat hubungannya dengan hadits di
atas, yaitu apa yang dirwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah dalam Shohih-nya, silahkan
merujuk kepada shohih ibnu khuzaimah, editor: Dr. Muhammad Musthafa Azami, al-maktab al-islami, beirut/damaskus,
1400/1980 III. 191-192, namun sangat disayangkan bahwasanya hadits yang
diprediksikan akan memperkuat hadits Sawwar di atas yaitu riwyat Ibnu Khuzaimah
ternyata juga dha’if alasannya
karena di dalam sanad riwayat ibnu khuzaimah terdapat nama Ali bin Zeid bin
Jud’an, yang mana menurut kritikus hadits Imam Yahya Bin Ma’in bahwasanya Ali
bin Zeid bin Jud’an adalah laisa bi hujjah (tidak dapat dijadikan
hujjah).
Ø
Penting : perlu
diketahui bahwasanya jika ada di dalam semua kitab hadits baik musnad maupun
mushannaf jika ada label shahih nya maka itu tidak menjadmin bahwa
semua kualitas hadits yang ada di dalamnya adalah shahih secara keseluruhan.
Akan tetapi hal ini tidak berlaku bagi Shohih bukhari dan shahih
Muslim yang mana para ulama seperti Ibnu Shalah dan Imam Nawawi serta umat islam
secara keseluruhan sepakat atas keshahihan kedua kitab shahihain tersebut.
Kecuali Al-Albani ! :D
0 komentar:
Posting Komentar