April 20, 2013 -
Agama
No comments


@77 Takwa, Hadiah Dari Tuhan
Seandainya aku mengetahui bahwa ada diantara amalanku yang diterima oleh Allah meskipun hanya sebesar biji sawi, maka itu lebih aku cintai daripada dunia dan seisinya, karena Allah Subhaanahu Wata'ala berfirman, 'Sesungguhnya Allah hanya menerima (amal) dari orang yang bertakwa.' (al-Maaidah : 27)
(Fudhalah bin 'Ubaid)
Meraih gelar Muttaiqen memang sebuah prestasi yang amat gemilang
yang bisa dirasakan oleh seorang muslim, menengok dari hasil yang
didapatkanyaitu berupa Jannatun-Naim , kita juga harus membanting tulang
untuk mendapatkannya, menguras pikiran dan melawan hawa nafsu yang makarnya tak
terbilang.
Merujuk pada apa yang disampaikan Fudhalah diatas, yang mana ia salah
seorang ahli hadits, kita seakan trenyuh pada ungkapan tersebut, bagaimana bisa
kita membandingkan pahala sebesar biji sawi yang diterima oleh Allah dengan
seluruh isi dunia plus kilau gemerlapnya, hal ini tentu saja ada yang
memberlakukan kualitas pernyataan tersebut, betapa ia menyatakan bahwa walau
sedikit amal yang ia diterima oleh Allah, namun sungguh betapa bijaksana
Al-Qur’an yang memaparkan bahwa Allah hanya menerima amal hamba-Nya yng
bertaqwa, hal ini tentunya yang bisa
membuat kita semua merasa bahwa dunia yang kita huni dan seisinya ini serasa
tiada berarti apa-apa jika dibandingkan dengan sebuah Ketaqwaan yang melekat
pada diri kita.
Subhannalah, selain jaminan bahwa Allah akan menerima seluruh amal ibadah
seorang Muttaiqen , mereka pun akan mendapatkan jaminan keselamatan di
dunia ini, Dia akan memberikan jalan keluar terhadap masalah yangkita dera,
memberikan rizki dari arah yang tak bisa disangka2, dan yang terakhir tentunya,
dimana ini merupakan buah hasil yang amat besar yang bisa dirasakan oleh
hamba-Nya yang soleh yaitu berupa Surga dan kesempatan untuk menatap langsung
Allah Jalla Jalalahu beserta Rasulullah dan para Malakut wal Anbiya lainnya.
Subhanallah, hal ini sekali lagi merupakan hal yang amat didambakan oleh
siapaun yang cinta kepada Rabbnya, namun untuk mendapatkan ‘tittle’
tersebut, sekali lagi butuh perjuangan yang yang penuh aral melintang, penuh
onak yang menerjang dan perjalanan yang
cukup melelahkan...
Bukankah tiada kesenangan kecuali setelah berpayah-payah dahulu...?
0 komentar:
Posting Komentar