Desember 05, 2012 -
Agama
No comments


@14 Diam Yang penuh Hikmah
Pernahkah kita merasa bosan ketika mulut ini serasa tidak pernah berhenti untuk berceloteh tanpa tujuan dan arah yang jelas, bicara ngalor-ngidul gak ketulungan sehingga hal tersebut malah membuat jiwa kian resah dan risuh.
“Diam adalah
hikmah” saya pikir merupakan kutipan yang tepat untuk menjawab permasalahan
diatas, ditinjau dari segimanapun, diam merupakan hal yang paling ampuh untuk
menentramkan hati kita. Walau keadaan memaksa kita untuk berbicara,
berbicaralah yang baik dan teratur, jangan sampai over melego kata-kata,
apalagi sampai menjurus pada hal yang negatif, menyeret kita hingga ke liang
maksiat seperti membicarakan aib orang (Ghibah ) yang kini tren dengan
istilah gosip... padahal perbuatan tersebut jauh bertolak belakanag dari apa
yang diperintahkan Allah kepada kita untuk berkata yang manis dan indah tutur
kalimatnya, membicarakan kejelekan orang seumpama orang memakan daging saudaranya,
so, kalau kita bersama melakukanya seakan-akan kita sedang menghelat perjamuan
besar di suatu pesta dengan menu utama “Daging Manusia” ya, daging kenyal milik
saudara kita... wawaww...
Bukan hanya Allah
(Sang Pemilik Undang-Undang Kehidupan) saja yang mengungkapkan fakta kausalitas
(sebab-akibat) tersebut, dengan sangat gamblang pula Rasulullah Saw. bersabda
: “Barang siapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir (Kiamat, yang selama ini
kita takuti...), maka berkatalah yang baik-baik...! atau diam...!” disini hanya
ada 2 pilihan; bertutur yang manis-manis atau DIAM. Silahkan pilih sesuai
kehendak kalian (yang mana saja pastilah berbuah kebaikan) jangan pernah
membuat kebijakan memasukkan kunci jawaban ke-3!!!
So, mulailah hari
kita selanjutnya dengan menjadikan iman sebagai penghias hati kita yaitu dengan
pengimplementasian berupa perkataan yang indah dan sejuk didengar atau pilihan
alternatif : DIAM...!!! (camkan jangan sekali-kali mencoba untuk mencicipi
daging saudaranya...!)
.
0 komentar:
Posting Komentar